Pemberian ijazah tarikat Naqsyabandiyyah al-Waliyyah al-Khalidiyyah.
Samalanga - Hari ke-20 bulan Ramadhan 1435 H (Jum'at 18/07/2014), kegiatan sulok di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga telah memasuki dua pekan terakhir sebelum hari raya Idul Fitri. Hari itu diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti khatam sulok bagi jama'ah yang menyelesaikan suloknya dan juga ijazah tarikat bagi jama'ah yang baru akan mulai. Abu sendiri yang  mengijazahkan tarikat Naqsyabandiyyah al-Khalidiyyah al-Waliyyah bagi para jamaah di mushalla putri yang merupakan pusat kegiatan sulok sejak beberapa tahun terakhir.

Pemberian ijazah ini dilakukan setiap lima hari sejak dari awal Ramadhan, hal ini dikarenakan paling sedikit waktu yang diambil oleh para jama'ah untuk kegiatan ini adalah 5 hari dengan maksimalnya sebulan penuh. Di samping mengijazahkan tarikat bagi para jamaah baru, malam itu juga diadakan bimbingan niat sulok bagi para jamaah yang baru akan memulai kegiatan sulok-nya. 

"Kegiatan sulok telah diadakan di Dayah MUDI sejak tahun 2007 yang lalu dengan jama'ah saat itu hanya sekitar 20 orang saja. Baru pada tahun 2009 mulai ramai ketika dibebankan sebagai nilai pelajaran Tasawuf bagi santri kelas 6 yang juga menjadi syarat untuk kenaikan kelas. Hingga kini jumlah jama'ah sulok di sini telah mencapai ribuan orang." ujar Tgk. Muhammad Sanusi al-Mustaghfiri, salah seorang jama'ah yang juga merupakan guru di Dayah MUDI.

Kegiatan sulok ini merupakan kewajiban bagi santri kelas 6 di Dayah MUDI sebagai kegiatan ekstrakurikuler mereka di pelajaran Tasawuf yang perlu diadakan sebagai bagian dari pengembangan ilmu Tasawuf itu sendiri. Selain para santri dan dewan guru ada juga para alumni dan masyarakat umum yang ikut dalam kegiatan sulok yang bersanad langsung hingga ke Abuya ini.