Tgk. H. Helmi H. Imran MA (Aba Nisam) Menyampaikan materi pengajian
Pidie Jaya - Ratusan jama'ah pengajian Tastafi yang berada dikawasan Pidie Jaya hadiri pengajian Tastafi yang rutin dilaksanakan di Kab. Pidie Jaya. Pengajian dilaksnakan rutin setiap sebulan sekali ini yang biasanya diasuh oleh Abu Mudi namun karena Abu Mudi dalam keadaan berhalangan maka pada kali ini digantikan oleh Tgk. H. Helmi H. Imran MA (Aba Nisam), Guru Besar Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.

Pengajian tadi malam Kamis (17/3) dilaksanakan di Mesjid Baitul 'Abidin Panteraja Timur Kab. Pidie Jaya, yang juga disiarkan langsung oleh Radio Streaming Mudimesra, dan disiar luaskan oleh Radio Yadara Fm 92.8 Mhz. Dan untuk bulan depan akan dilaksanakan di mesjid At Taqarrub Trieng Gadeng. 

Penagjian Tastafi ini dilaksanakan oleh HUDA Pidie Jaya, Pemerintah Kabupaten setempat, dan  juga dibantu oleh jama'ah pengajian Sirrul Mubtadin. "Pengajian malam ini kita juga menyiapkan ala kadar makan malam kepada semua jama'ah yang hadir" Ujar Tgk. H. Sulaiman Hasan, salah satu panitia.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu jamaah menanyakan perihal azan diwaktu orang mau dikebumikan. Secara panjang lebar Aba mmberi jawaban, bahwa perihal azan dalam upacara pelepasan kematian merupakan perkara khilafiah dalam Islam, meski pendapat yang kuat tidak disunnahkan mengumandangkan Azan namun kita tidak boleh menyalahkan orang yang melakukannya, tentu saja semuanya punya dalil masing-masing yang bisa dipertanggung jawabkan.

Bahkan, lanjut Aba, "pelaksananan azan ini dilakukan oleh orang-orang alim, bahkan ulama besar pun melaksanakannya, dulu sewaktu meninggal Abon Aziz Samalanga, seorang ulama besar Aceh juga diazanka oleh Tgk. Ahmad Dewi dan disaksikan oleh puluhan ulama sepuh Aceh lainnya pada masa itu. Ini pertanda pengamalan ini ada dasarnya dan bukan masalah besar yang perlu di panjang lebarkan yang merembet kepada perpecahan dalam Islam". tututnya. [LPDM]