Ketua Kabilah Risalah (kiri) saat serah terima kunci ruang dengan Rektor IAIA (kanan)
mudimesra.com | Salah satu akibat gempa 7 Desember yang lalu adalah gedung utama kampus IAI Al-Aziziyah yang terletak di depan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga amblas sehingga harus dirobohkan untuk rekonstruksi ulang. Untuk kepentingan administrasi hariannya pihak kampus untuk sementara menggunakan fasilitas Kabilah Risalah yang terletak di Lampoh Wakaf, lokasi di mana kampus baru IAIA akan dibangun.

Sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional terbesar di Aceh, Dayah MUDI memiliki tingkat kemajemukan yang cukup tinggi, oleh karena itu dibentuklah suatu badan organisasi intra dayah yang disebut kabilah. Organisasi ini beranggotakan santri dari setiap daerah atau regional tertentu yang bertujuan untuk memudahkan kegiatan santri setiap malam Jum'at berupa Dalail dan Muhadharah serta menetapkan guru meulang (belajar privat) bagi para santri dari daerah tersebut, di samping mengurus berbagai masalah kedaerahan lainnya di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.

Selama ini, fasilitas milik Kabilah Risalah ini digunakan untuk kegiatan santri-santri yang terasosiasi dengan kabilah tersebut, yaitu santri yang berasal dari luar Aceh seperti Medan, Jambi, Jakarta, dan juga dari Malaysia. Khusus untuk Kabilah RISALAH juga memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai penginapan bagi wali santri yang berkunjung ke dayah.

Fasilitas Kabilah Risalah di Lampoh Wakaf.
Pada hari Sabtu (24/12/2016), Ketua Kabilah Risalah, Tgk. Muhammad Sanusi Al-Mustaghfiri, menyerahkan kunci secara simbolis kepada Rektor IAIA, Dr. Tgk. Muntasir Abdul Kadir.

"Selama digunakan oleh IAIA, para santri juga masih akan tetap menggunakan ruang tersebut untuk kegiatan Dalail dan juga Muhadharah pada setiap malam Jum'at, karena pihak kampus hanya akan menggunakan ruang tersebut di siang hari sebagai kantor Rektorat," ungkap Tgk. Muhammad Sanusi kepada mudimesra.com.

Untuk pengerjaan dari bangunan ini sebenarnya juga belum begitu selesai, sekitar 50 persen untuk lantai satu dengan pengerjaan lantai dua yang baru dimulai. Padahal target awal adalah untuk memfungsikan lantai satu sebagai penginapan wali santri, sementara lantai kedua digunakan untuk kegiatan santri setiap malam Jum'at nya. Karena belum rampung nya lantai satu, maka semua kegiatan saat ini diadakan di lantai satu.

Pihak Kabilah sendiri untuk saat ini masih sangat mengharapkan uluran tangan dari para simpatisan agar dapat mempercepat proses konstruksi untuk lantai dua dari bangunan Kabilah Risalah ini demi memperlancar kegiatan harian para santri dari luar Aceh yang sedang menuntut ilmu di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.