mudimesra.com | Dalam pengajian Hikam Special Ramadhan hari ke-2 Abi Zahrul Mubarak mengajak para jamaah untuk membiasakan amal sederhana dengan istiqamah. Salah satu amal sederhana dalam bab syukur adalah berterima kasih dan mendoakan orang yang menjadi perantara sampainya nikmat.

Abi MUDI menjelaskan, "Allah menyembunyikan rahmat-Nya pada setiap amal kebaikan yang kita kerjakan. Dan dari amal itu yang paling penting istiqamahnya meski amal itu sederhana. Ada amal yang kita anggap sangat bernilai namun di sisi Allah kurang bernilai. Namun ada amal lain yang sering dan istiqamah kita lakukan, dan dalam anggapan kita itu adalah hal biasa yang tidak ada nilainya, justru sebenarnya itulah yang paling bernilai di sisi Allah. Semakin bernilai di sisi kita semakin tidak bernilai di sisi Allah. Dan semakin hina dalam pandangan kita semakin besar nilainya dalam pandangan Allah SWT."

Abi melanjutkan dengan menceritakan kisah Abu Dhamdham, seorang sahabat Rasulullah Saw yang disebutkan Nabi sebagai ahli surga. Pada suatu hari Rasulullah menyampaikan kepada para Sahabat yang berkumpul di dalam mesjid bahwa sebentar lagi akan masuk ahli surga dari pintu ini. Dalam hati para sahabat orang yang dimaksud adalah sahabat besar sekaliber Saidina Abubakar, Saidina Umar atau Sahabat senior lainnya. Namun ternyata yang masuk dari pintu itu Abu Dhamdham. Mereka masih kurang yakin dengan apa yang mereka lihat sebenarnya. Keesokan harinya Rasulullah kembali menyampaikan hal yang sama dan kebetulan yang masuk dari pintu itu adalah Abu Dhamdham. Hal ini berulang hingga tiga hari.
[post_ad]
Para Sahabat mau tidak mau akhirnya harus percaya akan kelebihan Abu Dhamdham. Mereka sepakat untuk mengirim satu orang dari mereka untuk memeriksa apa amal istimewa dari Abu Dhamdham sehingga beliau disebutkan sebagai ahli surga. Seorang dari Sahabat yang meminta menginap di rumah Abu Dhamdham selama tiga malam tidak melihat kelebihan yang luar biasa pada sosok Abu Dhamdham. Beliau bahkan malamnya tidur seperti biasa dan baru bangun menjelang subuh untuk tahajjud.

Akhirnya pada hari ketiga sahabat itu berterus terang kepada Abu Dhamdham bahwa selama ini ia ingin mengintip apa amal istimewa beliau sehingga dikabarkan oleh Rasulullah Saw sebagai ahli surga. Abu Dhamdham pun mengatakan tidak amal yang istimewa. Hanya saja setiap selesai tahajud beliau secara rutin selalu berdoa agar mengampuni setiap orang yang dengki kepadanya, orang yang mengupat dan memfitnahnya atau siapa saja yang menzaliminya. Maka mendengar jawaban Abu Dhamdham barulah Sahabat ini tau apa sebenarnya kelebihan Abu Dhamdham sehingga beliau disebutkan sebagai ahli surga. Dalam satu riwayat Sahabat yang ditugaskan memata-matai Abu Dhamdham adalah Saidina Ali. 

Abi menjelaskan begitu lah kedudukan amal seorang hamba dalam pandangan Allah. Semakin amal itu tidak dianggap dan dilupakan, maka semakin besar nilai Allah berikan kepada amal itu. Bahkan ada seorang waliyullah, As-Syibli mendapatkan ridha Allah dengar berkat kasih sayangnya kepada seekor kucing yang kedinginan. Maka karena itu Abi berpesan selalu istiqamah dalam beramal baik meski dalam pandangan kita amal itu sederhana. (iqbal_jalil)