mudimesra.com | Bank Indonesia Kantor perwakilan Lhokseumawe memilih Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga sebagai salah satu dayah dalam Program Pengembangan Ekonomi Pesantren. Pengembangan Ekonomi Pesantren yang ditawarkan oleh Bank Indonesia berupa budidaya cabai merah.

Bapak Yusrizal selaku direktur Bank Indonesia kantor perwakilan Lhokseumawe, pada Jumat (24/11/2017) secara resmi membuka program tersebut. Acara pembukaan diikuti dengan materi tentang budidaya cabai merah, sekaligus praktek lapangan bagaimana cara pengolahan tanah dan pupuk untuk penanaman bibit cabai. Materi disampaikan oleh Ir. Syahrial Efendi yang merupakan pakar ahli dalam bidang penanaman cabai merah.

Acara pembukaan berlangsung di Balai Beuton di mana peserta pelatihan diikuti oleh sejumlah santri dan guru Dayah MUDI. Agenda pembukaan juga dihadiri oleh wadir I dan II Dayah MUDI MESRA serta Kadis Badan Dayah kab. Bireun dan anggota PPL bidang pertanian kec. Samalanga. Aba Sayed Mahyeddin selaku Wadir II dayah MUDI dalam pidato penyambutannya mengharapkan agar program yang ditawarkan oleh pihak Bank Indonesia ini dapat mencapai hasil sebagaimana diharapkan. 

Terpilihnya dayah MUDI sebagai dayah percobaan adalah merupakan pilihan pihak bank sendiri setelah melakukan survei lapangan ke beberapa dayah di Aceh. Bapak Yusrizal mengatakan bahwa budidaya cabai merah bertujuan untuk mengurangi nilai inflasi yang begitu melunjak. Hasil survey pihak bank Indonesia dalam tiga tahun menunjukkan bahwa cabai merah merupakan sumber inflasi tertinggi mencapai 19 bulan dalam tiga tahun. Sehingga bank Indonesia memilih untuk membudidayakan cabai merah di Pesantren, salah satunya di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. Bapak Yusrizal juga menginginkan dengan ada budidaya cabai merah akan membantu mengurangi belanja dayah MUDI. Diharapkan, Dayah MUDI akan menjadi salah satu pemasok cabai di kabupaten Bireun khususnya. (AkhiYulies)