Abu Letak Batu Pertama pada Pembangunan Dayah MUDI 3


Pada Senin, 19 Agustus 2024, Abu MUDI meletakkan batu pertama sebagai awal pembangunan dayah MUDI 3 di Desa Teurebeh, Jantho, Aceh Besar. Abu juga menepungtawari para pengurus dan panitia pembangunan yang bersangkutan. Dayah yang telah dimulai pembangunan ini adalah salah satu dayah yang juga bernaung langsung bawah Yayasan Al-Aziziah, yang artinya secara kepengurusan diatur langsung oleh dayah MUDI induk di Samalanga.


Kepengurusan dayah ini akan berada di bawah pimpinan Tgk. Maulidin Abdurrahman dari Banda Aceh berdasarkan surat keterangan dari yayasan Al-Aziziah langsung. Hingga saat ini, luas lahan yang telah ada untuk kawasan operasional dan pembangunan dayah adalah 20 Hektare.


"Alhamdulillah, hingga saat ini lahan yang sudah ada kurang-lebih 20 Hektare. Nantinya di sini akan dibangun asrama dan kebutuhan dayah, serta akan dijadikan sebagai lahan pengembangan ekonomi dayah. Juga kita harapkan luas lahan ini dapat terus bertambah ke depannya," Tgk. Maulidin menerangkan kepada Mudimesra.com.


Ia juga menyatakan bahwa dayah yang berlokasi di ibu kota kabupaten Aceh Besar ini ditargetkan menerapkan sistem kolaborasi pendidikan dayah salafi dan pendidikan formal. Di samping itu, akan ada juga upaya pengembangan ekonomi dayah serta entrepreneur melalui aset dayah yang berupa lahan yang luas itu.


Tgk. Mauldin, yang juga lulusan Dayah MUDI, mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh pihak supaya pembangunan dayah MUDI 3 ini berjalan lancar dan pengelolaannya maksimal. (Tadha)

 



Medan – Rektor Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) promosi doktor di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan. Sidang promosi terbuka dilaksanakan pada Rabu, 7 Agustus 2024 di Aula FDK UINSU Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate. Rektor muda yang tak lain adalah putra Abu MUDI berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Komunikasi Gurèe dalam Membangun Budaya Takzim bagi Santri Dayah di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh” dan mendapatkan yudisium Sangat Memuaskan Dengan itu, Dr. Tgk. Muhammad Abrar Azizi, M. Sos resmi menjadi doktor di Fakultas Dakwah dan Komunikasi ke 108 UINSU Medan.



Dalam penelitiannya itu, Tgk. Azizi yang juga merupakan Rais Syuriah LPDM dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga di antaranya menyimpulkan bahwa pesan gurèe kepada santri yang belajar di dayah berupa pesan-pesan untuk belajar dan mengajar “beut dan seumeubeut” dalam mencari pengetahuan dalam bidang ilmu-ilmu keislaman di antaranya tauhid, fikih, dan ilmu tasawuf terdapat juga pesan moral dan etika, sosial kemasyarakatan, bahkan pesan ekonomi dan politik yang berhubungan dengan kekuasaan dan partai politik. Pesan gurèe mempromosikan budaya kebaikan, toleransi, dan saling menghormati, yang akan membentuk pondasi masyarakat yang harmonis dan bermoral.


Gurèe dalam membangun budaya takzim bagi santri melibatkan pendekatan yang bersifat menghormati, memotivasi, dan membangun yang positif antara gurèe dan santri. Gurèe menjadi teladan utama dalam membangun budaya takzim. Melalui perilaku sehari-hari, menghormati, dan adab yang baik, gurèe menunjukkan kepada santri bagaimana seharusnya berinteraksi dengan orang lain dengan penuh penghormatan. Gurèe menjadi contoh yang baik melalui perilaku, sikap, dan tutur kata yang menghormati sehingga santri dapat mengamati dan menirunya.


Usai melakukan sidang, Tgk. Azizi mengucap syukur atas selesainya studi doktoral yang selama ini ditempuhnya. Juga, beliau berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan membantu, orang tua, para  guru, promotor, penguji, dan kerabat lainnya, tak lupa kepada seluruh hadirin yang ikut serta membersamai sidang terbuka ini.