Tim Zikra al-Hasani bersama Ayah Sop. |
Salah satu dayah cabang MUDI di Aceh Timur ini sekarang dipimpin oleh Tgk. Muhammad A. Manan (Abi Alue Lhok), salah seorang Ulama muda Aceh Timur lulusan MUDI sendiri yang juga anak salah satu Ulama besar di Aceh Timur, Ayah ‘Abdul Manan bin ‘Abdul Karim (salah seorang guru kelas Abu MUDI), yang wafat pada tahun 1991 M.
Peringatan dan perayaan Maulid Nabi Saw ini diawali dengan pemberian ijazah Thariqat al-Syattariyyah yang meliputi Thariqat Shamadiyyah dan Tahliliyyah yang diijazahkan oleh salah seorang Ulama kharismatik Aceh, Abu di Paya Pasi dan diakhiri dengan penyampaian taushiah oleh Ketua II Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) sekaligus Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Ayah Sop di Jeunieb).
Selain masyarakat sekitar, para pimpinan dayah dan balai pengajian di Aceh Timur dan Langsa juga ikut menghadiri Majelis Maulid Nabi Muhammad Saw ini bersama-sama dengan para santriwan dan santriwati dayah dan balai pengajiannya masing-masing. Begitu pula dari Ikatan Alumni LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga dari Kabupaten Aceh Utara yang turut serta berpartisipasi sampai acara selesai sehingga tak pelak, ribuan massa mulai dari anak-anak, kaum remaja, dewasa dan orang tua memadati halaman Dayah Al-Muna Al-Aziziyah tersebut.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Syamaun, anggota DPRA, Drs. H. Murhaban Makam dan beberapa pejabat daerah lainnya.
Tgk. Muhammad A. Manan (Abi Alue Lhok). |
Kemudian dalam sambutan acara, Abi Alue Lhok menuturkan bahwa peringatan dan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun ini memang telah lama diagendakan sebelumnya dimana seluruh elemen masyarakat yang menghadiri Majelis Maulid diharapkan ikut bersama-sama berzikir dan bershalawat kepada Baginda Sayyidina Muhamamd Saw, bukan hanya mengutamakan khanduri saja ataupun mengkhususkan pembacaan shalawat dan kisah-kisah Nabi Saw dalam Kitab al-Barzanji ataupun kitab Maulid lainnya kepada grup dikee saja sementara para masyarakat pada hari dan malam tersebut tidak bershalawat kepada Nabi Saw bahkan hanya asik mengepulkan asap rokok dan membicarakan hal-hal yang kurang bermanfaat untuk agama sehingga Maulid Nabi Saw saat ini tidak sedikit yang menjadi ajang hiburan semata, bukan lagi sebagai lahan mengumpulkan karunia pahala dari Allah Swt.
Karenanya, melalui Majelis Maulidir-Rasul Saw ini diharapkan mampu menambah ghirah kecintaan masyarakat Islam kepada Nabinya, Muhammad Saw serta pengetahuan tentang kisah-kisah perjuangan Rasulullah Saw dalam mengembangkan agama Islam.
Sebelum berlangsungnya pembacaan zikir dan shalawat, acara terlebih dahulu dimulai dengan pemberian ijazah Thariqat Shamadiyyah dan Tahliliyyah oleh Abu di Paya Pasi dimana beliau juga menyampaikan tentang keutamaan ilmu thasawuf, pentingnya ber-thariqat serta kehati-hatian dalam ber-thariqat karena banyak sekali thariqat yang justru berkembang namun tidak mempunyai kejelasan sanad dan silsilahnya.
Selanjutnya barulah dilanjutkan dengan pembacaan Kitab Maulid “ad-Daiba’i” yang dibarengi dengan beragam shalawat bersama-sama dengan seluruh hadirin yang dipandu oleh Majelis Zikra Al-Hasani LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga dimana pembukaan bacaan dimulai dengan hadiah pahala Al-Fatihah kepada penyusun Kitab Maulid “ad-Daiba’i” (Imam ‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad al-Syaibani) dan para pemimpin Thariqat al-Mu’tabarah oleh Abu di Paya Pasi.
Abu di Paya Pasi memimpin pembacaan Al-Fatihah untuk musannif kitab ad-Daiba'i. |
“Rasulullah Saw sudah mampu menggiring dan menuntun para Shahabat ra untuk menuju surga, mereka berasal dari beragam latar belakang tapi melalui bimbingan Rasulullah Saw para Shahabat ra menjadi pribadi yang baik yang mampu menuntun keluarga dan lingkungannya menuju jalan untuk masuk surga. Kita sangat merasa sedih jika membayangkan kehidupan yang hidup di akhir zaman, hidup di saat tidak ada lagi pemimpin rohani (Rasulullah Saw) yang akan membimbing kita menuju surga.”
“Alangkah baiknya malam ini juga, diharapkan agar kita semua mempunyai tekad menjadi pemimpin Islam sekurang-kurangnya pemimpin untuk diri sendiri, pemimpin keluarga, dan lingkungan sekitar. Jadilah manusia yang ideal yang berbuat hal-hal besar dalam hidup. Janganlah hidup hanya untuk mencari makan, bek sampe abeh raseuki bak mita-mita raseuki serta tanamkanlah tekad untuk berbuat hal-hal yang membosankan nafsu,” lanjut Ayah.
No comments:
Post a Comment