SIGLI - Pengajian dan kajian tingkat tinggi TASTAFI (Tasauf, Tauhid, dan Fiqh) untuk pertamakalinya diadakan di Masjid Al-Falah Sigli pada Kamis malam (29/01/2015). Ribuan jama’ah hadiri di masjid ibu kota kabupaten Pidie tersebut yang menunjukkan betapa besarnya animo masyarakat dalam mengikuti kajian ilmu agama. Acara pengajian dimulai setelah pelaksanaan shalat isya berjama’ah sekitar pukul 20.30 WIB.
Dalam kata sambutannya, kepala Kankemenag Kab. Pidie, Drs. H. M. Jakfar M. Nur menyatakan bahwa acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kankemenag Pidie dan Pemda Kab. Pidie. Beliau juga berharap pengajian ini akan terus berkesinambungan, sehingga menjadi rutinitas bulanan di masjid Al-Falah Sigli sehingga bahaya pendangkalan akidah dan aliran sesat bisa dicegah.
Sementara itu Wakil Bupati Pidie, Bapak M. Iriawan. Se, dalam sambutannya juga menyatakan betapa pentingnya mempelajari Tauhid, Tasauf dan Fiqh. “Dengan mempelajari ilmu tauhid, kita bisa mengenal siapa tuhan kita, dengan mempelajari ilmu tasauf, kita bisa menjaga diri dari penyakit hati, dan dengan mempelajari ilmu Fiqh, kita bisa mengetahui tata cara beramal sesuai dengan tuntutan syari’at” kata beliau.
Acara pengajian berlangsung sekitar dua jam. Banyak permasalahan–permasalahan kontemporer dan aktual yang dikaji, diantaranya makna ayat “Allah ber-istiwa di atas arasy”, siapa Ibnu Taymiyyah?, hukum mencuci pakaian dengan mesin cuci, hukum percaya pada khasiat batu cincin, bagaimana mimbar yang sebenarnya, dan sebagainya.
Banyak juga pertanyaan yang masuk via SMS yang tidak sempat terjawab karena faktor waktu yang tidak memungkinkan, sehingga pertanyaan yang dipilih hanyalah pertanyaan-pertanyaan tentang masalah-masalah yang urgen. Setelah acara pengajian selesai, staff Lajnah Bahtsul Masail MUDI Mesjid Raya juga mengadakan bazar buku "LBM MUDI Menjawab" yang merupakan buku perdana hasil karya tim Lajnah Bahtsul Masail Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Dalam kata sambutannya, kepala Kankemenag Kab. Pidie, Drs. H. M. Jakfar M. Nur menyatakan bahwa acara ini terselenggara berkat kerja sama antara Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kankemenag Pidie dan Pemda Kab. Pidie. Beliau juga berharap pengajian ini akan terus berkesinambungan, sehingga menjadi rutinitas bulanan di masjid Al-Falah Sigli sehingga bahaya pendangkalan akidah dan aliran sesat bisa dicegah.
Sementara itu Wakil Bupati Pidie, Bapak M. Iriawan. Se, dalam sambutannya juga menyatakan betapa pentingnya mempelajari Tauhid, Tasauf dan Fiqh. “Dengan mempelajari ilmu tauhid, kita bisa mengenal siapa tuhan kita, dengan mempelajari ilmu tasauf, kita bisa menjaga diri dari penyakit hati, dan dengan mempelajari ilmu Fiqh, kita bisa mengetahui tata cara beramal sesuai dengan tuntutan syari’at” kata beliau.
Acara pengajian berlangsung sekitar dua jam. Banyak permasalahan–permasalahan kontemporer dan aktual yang dikaji, diantaranya makna ayat “Allah ber-istiwa di atas arasy”, siapa Ibnu Taymiyyah?, hukum mencuci pakaian dengan mesin cuci, hukum percaya pada khasiat batu cincin, bagaimana mimbar yang sebenarnya, dan sebagainya.
Banyak juga pertanyaan yang masuk via SMS yang tidak sempat terjawab karena faktor waktu yang tidak memungkinkan, sehingga pertanyaan yang dipilih hanyalah pertanyaan-pertanyaan tentang masalah-masalah yang urgen. Setelah acara pengajian selesai, staff Lajnah Bahtsul Masail MUDI Mesjid Raya juga mengadakan bazar buku "LBM MUDI Menjawab" yang merupakan buku perdana hasil karya tim Lajnah Bahtsul Masail Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Salam, Yang Mulia Abu Mudi...Jadwal keu kamoe di Beureunuen beuna cit Abu. Do'a kamoe keu Abu dan Ulama UlamaAceh laen beu geubri Sehat dan sabe jeut keu mata urow hate hate kamoe ureng aceh dan sigom donya. Amin ya Allah
ReplyDelete