SAMALANGA - Ribuan alumni Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga mulai hari Minggu (29/3/2015) sudah mulai berdatangan memenuhi komplek MUDI dalam rangka memperingati Haul Abon Abdul Aziz bin Shalih Rahimahullah yang ke-26. Haul kali ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti mubahasah, samadiah, kenduri, bazar buku dan pameran kreativitas santri.

Abu Kuta Krueng memimpin Samadiah untuk Abon.


Acara samadiah kepada Almarhum Abon merupakan puncak dari kegiatan Haul yang diadakan pada hari senin (30/3/2015) setelah zuhur di Mesjid Raya Samalanga. Acara samadiah ini dihadiri oleh ribuan alumni, santri, wali murid dan anggota masyarakat. Ini menunjukkan bahwa betapa para Ulama dimuliakan dan dikenang oleh umat.

Almarhum Abon Aziz merupakan sosok yang sangat berjasa dalam pengembangan dunia pendidikan Islam, terutama dengan pesannya yang begitu populer "beut seumeubeut" yaitu kita dituntut untuk selalu istiqamah dalam belajar dan mengajar. Pesan Almarhum Abon ternyata telah direalisasikan oleh murid-murid Almarhum seiring bertebarannya cabang Al-Aziziyah di berbagai daerah di Aceh dan luar Aceh. (iqbal_jalil)
SAMALANGA - Lebih kurang dua ratus peserta diundang untuk mengikuti Mubahasah dalam rangka Haul ke-26 Abon Abdul Aziz bin Shaleh di Dayah MUDI Mesra Samalanga (29/3/2015). Mereka terdiri dari berbagai kalangan baik dari para Ulama baik alumni atau bukan, alumni Timur Tengah, akademisi dan beberapa santri dari Pesantren Lirboyo dan Sidogiri Jawa Timur. Di samping itu Mubahasah kali juga dihadiri tamu kehormatan, Habib Abdurrahman bin Muhammad Umar Al-Ahdal dari Yaman. Beliau merupakan cucu pengarang kitab nahwu yang terkenal Kawakib Dirriyyah dan Pimpinan Ribath Al-Idrisy Baitul Ahdal di Zabid, Yaman Utara.

Abu MUDI bersama dengan ulama lainnya dalam mubahasah.


Rencananya, ada empat persoalan yang dibahas dalam acara ini. Namun mengingat keterbatasan waktu, maka hanya dua topik yang dapat dibahas yaitu mengenai problematika uang kertas dan hukum alat musik.

Pembahasan uang kertas diawali dengan pemaparan historis penggunaan uang kertas dan perkembangannya oleh pakar Ekonomi Syariah Dr. Sabri. Ia mengatakan bahwa dari tahun 1971 percetakan uang kertas tidak lagi dipengaruhi dengan simpanan emas.

Dari mubahasah yang berkembang tidak dapat dipungkiri memang ada perbedaan pendapat yang sangat menonjol dalam konteks kewajiban zakat uang kertas. Perbedaan ini didasari oleh perbedaan pandangan dalam memahami alasan kewajiban zakat naqad (emas dan perak) dan kedekatan qiyas uang kertas kepada naqad atau 'urudh (mata benda biasa). Forum mubahasah menyepakati bahwa uang kertas sah dijadikan akan jual beli dan alat pembayaran zakat tijarah.

Adapun mengenai legalitas alat musik, para Ulama mengklasifikasikannya dimana ada alat musik yang dibolehkan dan diharamkan. Alat musik yang diharamkan seperti gitar dan seruling karena dapat mendorong kepada kemaksiatan dan merupakan syiar orang fasik. Alat musik yang dibolehkan adalah rebana dan sejenisnya dengan catatan tidak mengandung unsur keharaman di atas. (iqbal_jalil)
SAMALANGA - Semenjak dua hari yang lalu Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga telah melakukan berbagai macam persiapan dalam menyambut penyelenggaraan Haul Abon yang ke-26 pada Senin besok (30/03/2015). Mulai dari persiapan mubahtsah hingga hidangan bagi tamu sebagaimana yang terangkum dalam foto-foto hasil jepretan mudimesra.com di bawah ini.

Persiapan tempat diadakannya mubahatsah.


Persiapan di komplek putri.


Delapan ekor lembu telah dipotong untuk persiapan hidangan.


Suasana di dapur putri.


KANDA (Kantin Dayah) yang menyajikan kopi Espresso di-peusijuek pada H-2


Model Dayah MUDI hasil karya Bagian Ketrampilan.

SAMALANGA - Menjelang acara Haul Abon Abdul Aziz yang ke-26 pada hari Senin mendatang, mulai hari Jumat (27/03/15) para santri Dayah MUDI Mesjid Raya tampak sibuk dengan berbagai macam persiapan untuk menyambut hari H. Segenap santri dari semua kelas telah dikerahkan di bagian masing-masing, mulai dari bidang dekorasi, hidangan, keamanan,  dan beberapa bagian lainnya.

Suasana persiapan menjelang Haul Abon ke-26.

Persiapan ini dimaksudkan untuk memaksimalkan acara yang akan dihadiri ribuan tamu tersebut. Mengingat tamu yang hadir dalam jumlah yang sangat luar biasa, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Saya bekerja untuk persiapan Haul Abon, saya tidak sendiri namun dibantu oleh kawan-kawan. Kami sangat menikmatinya, karena selain kami bekerja membantu pondok kami juga bisa belajar bagaimana cara mendirikan teratak dengan rapi,” ujar Fazil salah santu santri yang sedang bertugas di bagian dekorasi saat diwawancarai oleh tim mudimesra.com.

Sebelum hari H tiba,  panitia juga akan mengadakan mubahatsah ulama se-Asia Tenggara pada hari Minggu (29/03/15) pukul 20.30 WIB ba’da Isya. Dalam acara Mubahatsah ini dijadwalkan akan turut hadir  ulama-ulama dayah Aceh, seperti Abu Tumin Pimpinan Dayah Babussalam Blang Blahdeh,   Abu Mustafa Paloh Gadeng Ketua MPU Aceh Utara, Abi Ja’far Lhoknibong dan para ulama dayah lainnya. Selain itu turut hadir pula ulama-ulama Timur Tengah seperti Mesir dan juga ulama Zabid, Yaman.

Acara Haul Abon yang diadakan secara akbar setiap dua tahun sekali ini selain dimaksudkan untuk melakukan doa bersama kepada Allah Yarham Abon Abdul Aziz  atau yang akrab disapa dengan Abon Samalanga, juga dimaksudkan sebagai momen silaturahmi untuk mengukuhkan persatuan antar ulama Ahlussunnah Waljama’ah, baik alumni Dayah MUDI Mesra sendiri atau dayah di seantero Nusantara. (miftah)
SAMALANGA - Menyusul adanya kebutuhan untuk tenaga guru, Bagian Pengajian Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga kembali mengadakan tes calon guru yang diadakan hari ini (23/03/2015). Para calon guru tetap ini diuji langsung oleh Abi Zahrul selaku Wadir I Dayah MUDI yang menangani bidang pengajian.

Suasana tes calon guru di ruang Lajnah Bahtsul Masail.
Berbeda dengan tes calon guru sebelumnya yang hanya menguji kemampuan calon guru dalam memahami teks kitab Al-Mahally, kali ini mata pelajaran yang diuji lebih luas meliputi Fiqh (Al-Mahally), Balaghah (Shawi Dardir), dan Tasawuf (Ta'lim Muta'llim). 

"Tujuan melakukan pengujian dengan tiga kitab tersebut untuk bisa melihat kemampuan si calon guru, karena ketiga kitab tersebut adalah mata pelajaran untuk kelas 2, 4, dan 5. Dari situ bisa kita lihat kelas mana yang layak untuk diserahkan kepada calon yang bersangkutan," demikian kata Abi Zahrul kepada mudimesra.com melalui media BBM.

Karena kitab yang diuji lebih banyak dengan calon guru yang mencapai 12 orang, maka sesi ujian hari ini diadakan dua kali di pagi dan sore hari dengan mengambil tempat di dalam ruang Lajnah Bahtsul Masail.

Semua calon guru yang mengikuti tes tersebut adalah santri Dayah MUDI kelas Takhassus (tahun ke-9) yang telah mengajar di TPA Muhadzdzabul Akhlaq selama satu tahun dan mengabdi di Dayah Ihya 'Ulum Al-Aziziyah Cot Geuluengku atau Dayah Jami'ah Batee Iliek selama enam bulan.
Dayah Ihya 'Ulum Al-Aziziyah Cot Geuluengku atau Dayah Jami'ah Batee Iliek - See more at: http://www.mudimesra.com/2014/05/bagian-pengajian-adakan-tes-guru-tetap.html#sthash.w0sZvvNV.dpuf
Dayah Ihya 'Ulum Al-Aziziyah Cot Geuluengku atau Dayah Jami'ah Batee Iliek - See more at: http://www.mudimesra.com/2014/05/bagian-pengajian-adakan-tes-guru-tetap.html#sthash.w0sZvvNV.dpuf
Dayah Ihya 'Ulum Al-Aziziyah Cot Geuluengku atau Dayah Jami'ah Batee Iliek - See more at: http://www.mudimesra.com/2014/05/bagian-pengajian-adakan-tes-guru-tetap.html#sthash.w0sZvvNV.dpuf
SAMALANGA - Sesuai dengan hasil rapat alumni pada akhir tahun lalu, maka pada akhir pekan ini (29/03/2015) Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga akan mengadakan acara Peringatan Haul Abon Abdul Aziz yang ke-26. Diharapkan agar para alumni dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dapat hadir pada acara nanti.

Acara Bahtsul Masail akan diadakan di halaman Mesjid Poe Teu Meureuhom pada Minggu malam ba'da Isya hingga selesai.

Tema yang diangkat kali ini adalah:
  1. Kedudukan Uang Kertas
  2. Hukum Mengkonsumsi Ganja
  3. Hukum Alat Musik
  4. Sedekah dan Penghasilan Sabu-Sabu
Acara Bahtsul Masail kali ini rencananya akan mendatangkan Syeikh Habib Abdurrahman bin Muhammad Umar al-Ahdal al-Zabidi dari Yaman yang akan mengikuti kegiatan mubahasah bersama dengan ulama Aceh lainnya.

Beliau adalah pimpinan Ribat Idrisy di Yaman yang mana merupakan sebuah lembaga pendidikan tempat beberapa alumni dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pernah menuntut ilmu. Alumni tersebut adalah Tgk. Ridhwan Medan, Tgk. Halim Lhok Nibong, Tgk Sulaiman Pante Radja, dan Tgk. Afifuddin Lamno.
BANDA ACEH - Cabang ke-181 dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga telah diresmikan siang tadi (22/03/2015) di Desa Lampeneurut, Darul Imarah, Aceh Besar. Dayah Madani Al-Aziziyah pimpinan Tgk. Muhammad Hatta ini telah berdiri sejak 2011 yang menerapkan metode dayah salafiyyah dengan mengkaji kitab turast.

Pembukaan selubung papan nama dayah.


Mewakili Abu MUDI hadir di peresmian dayah ini adalah Wadir I (Abi Zahrul) dan Wadir II (Aba Sayed) Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. Di samping itu, turut hadir pula Kepala Badan Dayah Aceh, Dr. Bustami Usman, dan Ketua MPU Aceh, Tgk Ghazali Mohd. Syam.

Tgk. Muhammad Hatta pernah belajar di Dayah MUDI dari tahun 1990 setelah menyelesaikan pendidikan Tsanawiyah nya di SMP Bustanul Ulum Langsa hingga meninggalkan Dayah MUDI pada tahun 2000 untuk menimba ilmu ke Malaysia sebelum melanjutkan pendidikan S1 nya di Al-Azhar Mesir dan S2 di IIUM Malaysia.

Selama 10 tahun nya di Dayah MUDI, Tgk. Hatta sempat menulis dua karya tulisan yang hingga hari ini masih dimanfaatkan oleh santri di Dayah MUDI sebagai bahan muthala'ah mereka, yaitu Talkhisul Mantiq dan Masail Faraidh.

Peusijuek pimpinan dayah oleh Aba Sayed, Wadir II Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.

Pada tahun 2014 yang lalu, Dayah Madani Al-Aziziyah melahirkan program pendidikan formal dengan membuka SMP yang merupakan keinginan masyarakat setempat.

Hingga saat ini jumlah santri di Dayah Madani adalah 200 orang dengan 50 di antaranya menetap di dayah.
JAKARTA - Bertempat di Gedung Serbaguna Komplek DPR RI Kalibata Jakarta Selatan, Yayasan Sirajul Mudhi' Al-Aziziyah mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Sabtu malam (14/03/2015). Abi Zahrul dan Aba Sayed selaku Wadir Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga turut hadir mewakili Abu MUDI.



Dalam acara yang dimulai dari pukul 19.00 WIB ini diisi dengan lantunan zikir, santunan anak yatim, kata sambutan dari Pimpinan Yayasan serta Wadir Dayah MUDI dan juga Muzakkir Manaf yang hadir pada acara ini selaku Wakil Gubernur Aceh. Acara diakhiri dengan taushiah oleh KH. Dr. Muhammad Hidayat.

Yayasan yang didirikan oleh Abu MUDI pada tahun 2009 ini bergerak di bidang pendidikan di bawah pimpinan Tgk. Ibrahim Nisam, seorang alumni Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang sekarang merupakan salah satu tokoh masyarakat Aceh di Jakarta.

Dulu setiap sebulan sekali ada diadakan pengajian bersama Abu MUDI, namun belakangan sudah mulai tidak aktif. Kegiatan sehari-hari yang masih berlangsung saat ini adalah pengajian anak-anak di malam hari yang bertempat di Jalan Swadaya Pasar Minggu.
JEUNIEB - LBM (Lajnah BahtsuL Masail) MUDI Mesjid Raya Samalanga adalah salah satu wadah yang bergerak dan fokus terhadap permasalahan agama yang jawabannya membutuhkan kepada kajian yang mendalam. Beberapa bulan terakhir lembaga ini menjalin kerjasama dengan Radio Yadara di frekuensi 92.8 Mhz, salah satu radio yang memiliki komitmen fokus pada syi’ar, dakwah dan informasi. 

Sebagai bentuk kerjasama tersebut tim Lajnah Bahtsul Masail MUDI Mesra hadir untuk mengisi program Kajian Rutin Hari Jumat di Radio tersebut atau yang lazim dikenal dengan acara KANTIN JUMAT.


Acara KANTIN JUMAT tersebut berlangsung setiap hari Jumat pada pukul 10.00 WIB yang berlokasi di lantai 2 Mushalla Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb dibawah asuhan  H. Muhammad Yusuf bin H Abdul Wahab atau Ayah Sop.

Acara  ini dimaksudkan untuk mengupas masalah-masalah agama yang sedang berkembang dalam masyarakat dewasa ini sesuai dengan tuntunan dalam literatur dan kitab-kitab karangan para ulama Ahlussunnah Waljama’ah (ASWAJA) dan tentunya searah dengan Al-quran dan Hadits Rasulullah SAW. Dengan harapan supaya masyarakat mendapat jawaban tentang permasalahan agama yang diperselisihkan oleh sebagian kelompok mubtadi’in.

Acara KANTIN JUMAT disiarkan secara langsung dari Studio 2 Radio YADARA Jeunieb. Acara yang dipandu  oleh host Tgk Zulkarnain Isba dan Muhammad Al-Fadhil ini turut menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dalam mengupas masalah yang dipaparkan, diantaranya Tgk Mursyidi bin Abdurrahman (Kabag LBM MUDI Mesra), Tgk Muafat Abdullah (Wakabag LBM MUDI Mesra), Tgk Khairul Azfar H Zulkarnain dan masih banyak lagi. 

Diantara permasalahan yang sedang dibahas adalah hukum mengadakan tahlilan, apa itu Ahlussunnah Waljama’ah, dan fenomena talak tiga dengan satu lafad dan lain-lain. Dalam acara ini, masyarakat juga bisa berinteraksi langsung dengan para narasumber dengan mengahadiri langsung ke Studio 2 Radio Yadara atau via SMS melalui nomor 082322600100. (miftah)
SELANGOR, MALAYSIA - Setelah beberapa bulan yang lalu menggemakan zikir di Chow Kit, Zikra al-Hasany MUDI Mesjid Raya Samalanga kembali dipercaya untuk melantunkan bait-bait zikir pada perayaan Maulid Nabi di Taman Sri Muda Shah Alam, Selangor Malaysia, Minggu (8/3/15). Acara ini diselenggarakan oleh Komuniti Melayu Acheh Taman Sri Muda Shah Alam dan sekitarnya.

Menurut pantauan mudimesra.com, acara ini sangat meriah dan penuh nilai-nilai persatuan. Tak kurang dari empat ekor lembu dan empat ekor kambing menjadi santapan utama tamu-tamu yang hadir pada saat itu. Diperkirakan, tamu yang hadir mencapai 6000 orang.


Menurut salah seorang panitia pelaksana, Tgk. Fauzi, acara maulid ini rutin dilaksanakan di Shah Alam setiap tahun. Hanya kali ini tidak semeriah biasanya karena keterbatasan tempat.

"Acara ini alhamdulillah sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, semenjak tahun 2006. Biasanya lebih megah karena mengambil tempat di Surau, hanya kali ini karena ada satu dan lain hal sehingga terpaksa melaksanakannya di jalan ini." Kata Tgk Fauzi.

Bagi Komuniti Acheh Melayu yang berdomisili di Shah Alam, peringatan maulid ini bukan hanya untuk mengenang hari kelahiran Nabi, tapi juga sebagai ajang untuk menjalin silaturrahmi dengan sesama perantau yang tersebar di berbagai pelosok.

"Kenduri maulid ini bukan hanya untuk merayakan kelahiran Nabi, yang lebih penting kita bisa menjalin silaturrahmi antara sesama perantau. Tanpa acara seperti ini tidak mungkin kita bisa berkumpul seramai ini." Kata Tgk. Dahrial, anggota panitia Komuniti Melayu Acheh.

"Semoga acara seperti ini bisa terus terlaksana, agar kita semakin bersatu di negeri orang." pungkasnya.

Acara yang berlangsung meriah ini ditutup dengan ceramah singkat pada malam harinya oleh Tgk. Fuad Rijal, salah seorang guru MUDI yang turut hadir bersama rombongan zikir. (tgk_sagai)
SAMALANGA -  Sejumlah santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang berasal dari kecamatan Nisam, Krueng Geukueh, Muara Batu, Sawang, Kuta Makmur, dan Nisam Antara mengadakan syukuran atas keberhasilan mendirikan balai sebagai sarana dan wadah organisai serta kegiatan lainnya.

Acara syukuran tersebut diadakan pada Kamis malam (05/03/2015) di balai Nahdhatul Abrar yang merupakan pusat kegiatan santri Dayah MUDI yang berasal dari kawasan Dewantara dan sekitarnya.

Syukuran dilaksanakan setelah shalat Magrib yang diisi dengan shamadiah dan do'a bersama yang dihadiri juga oleh guru sesepuh, dewan guru, dan para santri. Acara syukuran tersebut ditutup dengan makan bersama.

Adapun jumlah santri kabilah Nahdhatul Abrar saat ini hampir mencapai 200 orang.

Balai baru yang sudah rampung 90 persen ini adalah hasil kerja keras para santri, dewan guru, dan juga para alumni yang semuanya terlibat dalam pembangunan ini.

"Pembangunan yang sudah dimulai sejak 3 tahun sebelumnya ini Insya Allah sekarang sudah bisa dihuni dan dipergunakan meskipun belum rampung 100 persen," demikian kata Tgk. Fakhrurrazi bin Tgk. Jalaluddin Ibnu Nisam, selaku ketua Kabilah Nahdhatul Abrar. (martunis)
SAMALANGA - Para mahasantri kelas tauthiah, takhashush dan dewan guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga mengikuti peuphon kitab Syarh al-Hikam Ibnu ‘Athaillah al-Sakandary karya Imam Muhammad bin Ibrahim al-Rundi dan kitab al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an karya Imam ‘Abdurrahman bin Abubakar al-Suyuthi bersama Abi H. Zahrul Fuadi Mubarrak Hasanoel Bashry yang bertempat di Balee Beuton pada Selasa malam (03/03/2015).

Pengajian yang diikuti oleh seratusan guru ini merupakan lanjutan dari pengajian rutin setiap malam yang diasuh oleh Mudir Ma’had ‘Aly MUDI tersebut setelah menamatkan pengajian kitab Syarh al-Manzhumah al-Baiquniyyah fi Mushthalah al-Hadits karya Imam Muhammad al-Zarqani. 


Abi Zahrul dalam pengajian ini mengisahkan tentang sosok para penyusun kitab tersebut sebelum memulai pembacaan kitabnya. Imam Muhammad bin Ibrahim al-Rundi adalah salah seorang ‘ulama yang berasal dari Andalusia, Cordova yang dilahirkan sekitar tahun 733 H. Al-Rundi merupakan nama salah satu daerah yang saat ini bernama Ronda, Malaga, Spanyol.

Sosok yang sekaligus menjabat sebagai Wadir I Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga ini menceritakan tentang biografi dan beberapa karamah yang dimiliki oleh penyusun al-Hikam, yaitu Imam Ahmad bin Muhammad bin ‘Abdul-Karim bin ‘Athaillah al-Sakandary. al-Sakandary sendiri adalah nama lain dari Iskandaria (Alexandria) yang merupakan salah satu kota besar di Mesir.

Pada awal mulanya, Imam Ibnu ‘Athaillah al-Sakandary adalah salah seorang faqih (‘ulama fiqh) yang anti tashawuf sampai pada akhirnya ketika beliau telah berjumpa dengan salah seorang murid Imam al-Syadzili, Imam Ibnu ‘Athaillah menjadi salah seorang ‘ulama sufi paling berpengaruh sampai saat  ini.

Foto bersama setelah selesai peuphon kitab.
Selanjutnya, ketika pengajian kitab al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an, Abi Zahrul juga menghikayahkan profil pengarangnya, yaitu Imam ‘Abdurrahman bin Abubakar al-Suyuthi yang lahir di perpustakaan kitab milik ayahandanya yang juga salah seorang ‘ulama besar di zamannya. Hal ini menjadikan Imam al-Suyuthi mendapat panggilan Ibnu Kutub oleh ayahnya sendiri. 

Imam al-Suyuthi merupakan seorang ‘ulama yang menyusun ratusan kitab dalam berbagai cabang disiplin ilmu sehingga dijuluki sebagai Sang Pewaris ‘Ilmu Rasul. Salah satu hal unik dari Imam al-Suyuthi adalah beliau pernah berguru kepada 42 orang ‘ulama wanita selain dari ratusan ‘ulama pria lainnya. Beliau mulai menyusun kitab pada saat masih berstatus sebagai santri, tepatnya di usia 17 tahun dan mengarang kitab al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an pada usia 29 tahun.

Pengajian perdana pasca ujian cawu I ini akhirnya ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Abi Zahrul sendiri. Untuk selanjutnya, pengajian kitab Syarh al-Hikam akan berlangsung setiap Jum’at malam dan kitab al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an setiap Senin malam, Selasa malam dan Rabu malam. (khairul)