mudimesra.com | Pada hari ke-6 bulan suci Ramadhan ini Abi melanjutkan hikmah ke-7 dalam kitab Al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandary. Hikmah tersebut berisi larangan untuk ragu terhadap janji Allah yang telah tersebut dalam nash-nash, sekalipun janji tersebut tidak terjadi dalam kenyataan. Tidak terwujudnya sebuah janji tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah karena adanya sebab-sebab dan syarat-syarat untuk terwujudnya janji tersebut yang hanya diketahui oleh Allah, tidak oleh hamba.
[post_ad]
Hikmah Kedelapan
Terbukanya pintu ma'rifatullah itu merupakan anugerah terbesar bagi seorang hamba, maka apabila Allah telah membukakan salah satu jalan ma'rifah nya janganlah kita merasa gelisah ketika sedikitnya amalan yang bisa kita lakukan karena terbukanya pinta ma'rifatullah tersebut yang merupakan keinginan Allah untuk memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Ma'rifatullah ini merupakan persembahan-Nya kepada kita atas amalan yang kita jalankan selama ini.

Salah satu jalan mendapatkan ma'rifah ini adalah ketika adanya bala yang menimpa kita berupa cobaa dari Allah untuk meningkatkan martabat keimanan kita. Ketika itu tidak sewajarnya kita merasa gelisah hanya karena tidak dapat melakukan amal ibadah sebagaimana biasanya, karena tujuan dari amalan zahir adalah untuk sampai kepada amalan ma'rifah.

Ikuti kembali pengajian Syarah Al-Hikam Hari ke-6 Ramadhan 1437 H.

Jangan lupa untuk terus mengikuti Pengajian Syarah Al-Hikam bersama Abi MUDI selama bulan Ramadhan, setiap harinya pada pukul 06:00 WIB secara langsung di Livestream pada link berikut:

Download file PDF kitab nya juga supaya bisa ikutan nyimak.