mudimesra.com-Ma'had Aly MUDI sukses menggelar wisuda perdananya pada hari ini (Selasa, 9/11/21. Berdasarkan laporan akademik yang disampaikan oleh Wakil Mudir Ma’had Aly, Aba H. Helmi Imran, MA bahwa lulusan Ma’had Aly MUDI yang diwisudakan berjumlah 50 orang yang terdiri dari angkatan pertama dan sebahagian angkatan kedua dengan takhassus Fiqh wa Ushuluh pada distingsi Fiqh al-Nadhair wa Thatbiquh.


Ikut hadir dalam upacara wisuda pimpinan dayah MUDI, Abu Hasanoel Bashri, Direktur Marhalah Tsaniah, Aba H. Sayed Mahyeddin TMS, juga bertindak sebagai pemberi sambutan virtual Mentri Agama RI, Yaqut Cholil Qaumas, rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Warul Walidin, AK, MA, Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (AMALI) KH. Nur Hannan, LC. M.HI, Alumni Timur Tengah, Ustazd Prof. H. Abdul Somad, LC. MA, alumni MUDI Mesjid Raya Samalanga, Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, kemudian bertindak sebagai orator ilmiah Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional RI, KH. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd.


Dalam sambutannya, Mudir Ma'had Aly Mesjid Raya, Abi Zahrul Mubarrak, M.Pd menyampaikan bahwa pelembagaan pendidikan tinggi bernama Ma’had Aly ini di samping anugerah yang perlu disyukuri, juga sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh civitas akademika Ma’had Aly, untuk membuktikan kepada pihak luar bahwa apresiasi Pemerintah terhadap Pondok Pesantren lewat pelembagaan Ma’had Aly sudah tepat dan Ma’had Aly mampu hadir sebagai kompetitor baru dengan warna tersendiri sebagai laboratorium yang melahirkan kader fuqaha dan intektual Islam yang berkualitas.


"Hari ini adalah salah satu hari bersejarah bagi kalian dan juga bagi Ma’had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga. Alhamdulillah perjuangan panjang yang merupakan amanah dari Guru kita Abu untuk kami jalankan, pada hari ini telah menunjukkan hasilnya. Kami mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan semua. Semoga Alah berikan keberkahan, kesuksesan serta keridhaan-Nya kepada Anada semua, sa’adah fiddini wa dunya wal akhirat, Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin!, tutup Abi.


Mentri Agama RI, KH. Yaqut Khalil Qaumas setelah menyampaikan selamat kepada seluruh mahasantri dan mudir Ma'had Aly Mesjid Raya Samalanga serta seluruh jajarannya beliau menyampaikan bahwa sambutan pesantren terhadap Ma'had Aly sdah semakin luas. Berdasarkan data Kementrian Agama sebanyak 72 Ma'had Aly sudah memperoleh izin pemerintah dengan jjumlah dosen 1.215, tenaga kependidikan 347 dan mahasantri yang tercatat 16.067. "Saya berharap lulusan-lulusan Ma'had Aly MUDI menjadi solusi bagi umat ketika Indonesia mengalami bonus demografi pada 2030 nanti. Saya menaruh harapan besar bahwa para santri dan mahasantri akan mejadi salah satu penyangga untuk penguatan masyarakat Aceh yang beriman, berakhlak dan berilmu di masa kini dan masa mendatang."


Selanjutnya rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Warul Walidin, AK, MA ikut mengucapkan selamat kepada Ma'had Aly atas terselenggaranya acara wisud pada hari ini. Hal ini merupakan wujud ikhtiyar yang telah dilakukan oleh Mudir dan seluruh jajarannya dalam mendirikan dan menjalankan program pendidikan di Ma'had Aly. Kontribusi pondok pesantren kepada negara ini sangat besar mulai dari era penjakahan para ulama mengomandokan dan mengobarkan semangat bela negara dalam menghadapi para penjajah. Kemudian pasca merdeka para ulama dan kalangan pesantren telah berperan besar dalam menjaga moralitas bangsa lewat nilai-nilai luhur ajaran agama Islam yang diajarkan di dayah, balai pengajian, masjid-mesjid, meunasah dan tempat-tempat lainnya. Beliau mengungkapkan bahwa dirinya merasa bahagia dengan hadirnya lembaga pendidikan tinggi bernama Ma'had Aly dan alhamdulillah UIN Ar-Raniry telah menandatangani ikatan kerja sama dengan Ma'had Aly MUDI dan beberapa Ma'had Aly lainnya di Aceh dalam rangka membangun senergifitas serta melakukan langkah-langkah kebaikan yang bermanfaat bagi agama dan bangsa. Kita berharap melalui ikatan yang diabangun apa yang dicita-citakan akan mudah terwujud.


Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (AMALI) KH. Nur Hannan, LC. M.HI, mengucapkan tahniah  kepada wisudawan yang dengan segala kerja keras, ketekunan dan segala kesungguhan telah berhasil menyelesaikan study . Kita menyadari bahwa tantangan yang dihadapi pada masa ini dan masa yang akan datang tidaklah ringan. Terutama ketika kita telah memasuki era disrubsi, yaitu era perubahan yang mendasar pada berbagai bidang khususnya dalam bidang pendidikan. Digitalisai banyak memberikan kemudahan bagi santri dan mahasantri dalam menggali ilmu pengetahuan bahkan tanpa perlu melibatkan guru. Hal ini memang membantu santri dan mahasantri dalam bidang kognitif dan keterampilan teori. Namun dalam bidang afektif peran guru tidak dapat digantikan dengan kecanggihan teknologi apapun. Fungsi guru di era disrabsi mengalami revolusi dari era sebelumnya dan bergeser kepada penanaman nilai etika, karakter, kebijaksanakan, pengalaman dan empeti sosial yang tidak dapat dilakukan oleh mesin. Guru yang semula hanya sumber belajar atau pemberi pengetahuan secara teori, kini harus mampu menjadi mentor, fasilitator, motivator dan inspirator dalam mengembangkan imajinasi, kreativitas dan tim kerja pada generasi muda unuk masa depan.


Kata sambutan dari Alumni Timur Tengah disampaikan oleh Ustazd Prof. H. Abdul Somad, LC. MA. Dalam kesempatan ini Ustazd Abdul Somad menyampaikan bahwa Ma'had Aly MUDI telah menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mengeluarkan ijazah, tetapi juga melahirkan orang-orang yang beradab yang sejatinya berada di atas ilmu. Ma'had Aly MUDI menjadi lembaga yang linear untuk melanjutkan pendidikan setelah mengenyam pendidikan dasar di dayah atau pondok pesantren.


Kata sambutan alumni MUDI Mesjid Raya Samalanga, Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, Ph.D. Beliau mengumpamakan dinamikan pendidikan di Dayah MUDI tak ubanya seperti kisah Nabi Zakaria  bersama anaknya Nabi Yahya. Putra Zakaria hidup jiwa raga yang melanjutkan misi Ayahnya. Dalam perhatiannya selama belajr di MUDI, Yahya yang dipersiapkan adalah Abu Hasanoel Bashri Gading. Namun saat ini faktro usia sudah mengharuskan Abu mempersiapkan Yahya-Yahya yang akan datang. Yahya yang sangat diutamakan itulah dia Mudir Ma'had Aly yang bernama Abi Zahrul Mubarak. Saya berharap suatu saat, semua wisudawan pada hari ini harus menjadi Yahya-Yahya yang akan melanjutkan misi yang telah diemban Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya.


Bertindak sebagai orator ilmiah Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional RI, KH. Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd, dalam orasinya setelah menyampaikan tahniah kepada para wisudawan dan civitas akademik Ma'had Aly MUDI, beliau menyampaikan bahwa setelah adanya afirmasi dari pemerintah, Ma'had Aly memiliki legalitas yang sangat kuat dan sekaligus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasioanal yang sitingkat dan semartabat dengan perguruan tinggi formal lainnya baik dalam hal pengakuan, statusnya, lulusannya, maupun perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan dan pengembangannya. Tujuan Ma'had Aly adalah mencuiptakan lulusan yang ahli dalam ilmu agam Islam atau tafaqquh fiddin berbasis kuning. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ma'had Aly adalah wujud kelembagaan sistemik dan formal atas tradisi intelektual pesentren tingkat tinggi yang melekat dengan pendidikan pesantren. Ma'had Aly adalah instrumen kaderisasi ulama. Karena itu diharapkan para lulusan lulusan Ma'had Aly akan menjadi ulama yang bukan hanya menguasai khazanah ilmu agama (tafaqquh fiddin), tetapi yang lebih penting dapat memberi respon perubahan sosial yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan dan arus globalisasi yang deras mengalir dalam kehidupan manusia. Kehadiran Ma'had Aly diharapkan menjadi wasilah terbaik untuk menjadikan pesantren sebagai lokomotif dan barometer bagi pembentukan pendidikan karakter dalam wacana –wacana tentang relasi Islam dan dunia Islam yang diperankan oleh para alumninya.


Acara kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan, pemberian ijazah, pembacaan janji suci sarjana dan diakhiri dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Direktur Marhalah Tsaniah, Aba Sayed Mahyeddin TMS.