Wajo, Sulawesi Selatan — Dalam gemuruh semangat para pencinta ilmu dari berbagai penjuru dunia Islam, tiga santri Dayah MUDI Mesra kembali menorehkan tinta emas di ajang Musabaqah Qiraatil Kutub 


Internasional (MQKI) ke-I yang berlangsung di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025.


Ajang bergengsi yang mempertemukan para pembaca dan pengkaji kitab kuning dari berbagai pesantren ini menjadi panggung bagi para santri MUDI menunjukkan ketekunan mereka. Tiga nama muncul sebagai wakil yang berhasil menembus podium:


  1. Ahmad Thaifur Syarwani, meraih Juara 3 Nasional cabang Tauhid Ulya Putra
  2. Naivasya Milhan, menyabet Juara Harapan 1 Nasional cabang Akhlak Ulya Putri
  3. Aliya Rahayu, juga meraih Juara Harapan 1 Nasional cabang Tauhid Ulya Putri


Ketiganya bukan sekadar membawa pulang piagam dan piala, tapi juga membawa nama harum pesantren yang selama ini menjadi kawah candradimuka para penuntut ilmu syar‘i.


Namun bukan hanya mereka. Delapan santri MUDI lainnya juga mencatatkan namanya di divisi nasional dengan gaung  daftar peringkat nasional. Mereka adalah:


  1. Muhammad Basyir Ismail — Peringkat 7 Nasional, Fiqh & Ushul Fiqh Ulya Putra
  2. Wahrul Walidin Abdurrahman — Peringkat 7 Nasional, Tafsir & Ilmu Tafsir Ulya Putra
  3. M. Kautsar Al-Asyraf — Peringkat 8 Nasional, Nahwu Wustha Putra
  4. Muhammad Syafi Zafna — Peringkat 8 Nasional, Nahwu Ula Putra
  5. Fatma Herva — Peringkat 9 Nasional, Nahwu Ula Putri
  6. T. Muhammad Hafizh Ilyas — Peringkat 11 Nasional, Nahwu Ulya Putra
  7. M. Irfan Halim Ali Umar — Peringkat 13 Nasional, Akhlak Ulya Putra
  8. Faizul Kiram Rouyani — Peringkat 13 Nasional, Fiqh Ula Putra
Capaian ini menjadi bukti bahwa tradisi ilmiah di Aceh bukan sekadar rutinitas, melainkan napas yang terus dijaga dengan kesungguhan. Di balik setiap halaman kitab yang mereka baca, ada zikir panjang, ada doa para guru, dan ada semangat untuk menjaga warisan keilmuan Islam agar tak lekang oleh zaman.

Zulkarnen