Lembaga Pendidikan Islam Misbahul Ulum Diniyah Al-'Aziziyah (MUDA) berlokasi di Desa Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur. Program pembangunan dayah ini dimulai pada tanggal 3 Mei 2011 dengan berkunjungnya beberapa tokoh masyarakat dari Aceh Timur dan Langsa ke Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk bertemu dengan Tgk. H. Muchtar H. Ibrahim, guru senior Dayah MUDI yang juga pernah menjadi Wadir I. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminta kesediaan beliau mengasuh sebuah dayah cabang MUDI yang akan dibangun dari di Aceh Timur.
Wilayah Aceh Timur sering disebut sebagai tempat pertama kalinya Islam datang ke Nusantara, bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa dayah tertua di Aceh, Zawiyah Cot Kala berada di wilayah tersebut tepatnya di Kecamatan Bayeun dimana Dayah MUDA ini didirikan. Nama desa tempat dayah ini berdiri, Aramiyah, merupakan nama seorang Ulama yang pada zaman dahulu pernah mengajar di sebuah bukit yang dinamakan dengan Bukit Guru.
Namun belakangan keberadaan agama Islam di Aceh Timur khususnya dan di Aceh secara umumnya sudah sangat memprihatinkan, bisa jadi hal ini dikarenakan kurangnya lembaga pendidikan yang secara konsisten membina akhlak masyarakat yaitu pendidikan Dayah seperti masa dulu di era Sultan Iskandar Muda.
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk bertemu dengan Tgk. H. Muchtar H. Ibrahim, guru senior Dayah MUDI yang juga pernah menjadi Wadir I. Pertemuan tersebut bertujuan untuk meminta kesediaan beliau mengasuh sebuah dayah cabang MUDI yang akan dibangun dari di Aceh Timur.
Wilayah Aceh Timur sering disebut sebagai tempat pertama kalinya Islam datang ke Nusantara, bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa dayah tertua di Aceh, Zawiyah Cot Kala berada di wilayah tersebut tepatnya di Kecamatan Bayeun dimana Dayah MUDA ini didirikan. Nama desa tempat dayah ini berdiri, Aramiyah, merupakan nama seorang Ulama yang pada zaman dahulu pernah mengajar di sebuah bukit yang dinamakan dengan Bukit Guru.
Namun belakangan keberadaan agama Islam di Aceh Timur khususnya dan di Aceh secara umumnya sudah sangat memprihatinkan, bisa jadi hal ini dikarenakan kurangnya lembaga pendidikan yang secara konsisten membina akhlak masyarakat yaitu pendidikan Dayah seperti masa dulu di era Sultan Iskandar Muda.
Setelah Tgk. Muchtar H. Ibrahim melakukan musyawarah dengan Al-Mukarram Abu MUDI selaku guru beliau dan juga pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pada tanggal 25 Juli 2011, ternyata beliau sangat menyetujui dan mendukung program masyarakat Aceh Timur dan Langsa tersebut.
Maka dari itu pada tanggal 5 Maret 2012 dengan persetujuan dari Abu MUDI dibentuklah panitia pembebasan tanah untuk pembangunan Dayah MUDA. Bertindak selaku ketua panitianya saat itu adalah Tgk. Muchtar H. Ibrahim sendiri yang menggalang dana dari instansi-instansi pemerintah dan juga donatur dari kalangan masyarakat lainnya.
Setelah beberapa bulan saja dilakukan penggalangan dana, berhasil dibebaskan sekitar 3 hektar tanah rawa Desa Aramiyah yang lokasinya tepat di depan markas Brimob Sub Den II Detasemen B Pelopor Aceh Timur. Peletakan batu pertama diadakan pada tanggal 1 Agustus 2012 untuk membangun bangunan asrama permanen berlantai dua.
Berselang satu tahun kemudian pada tanggal 26 Agustus 2013 resmi dibuka pendaftaran pertama santri yang Dayah Misbahul 'Ulum Diniyah Al-'Aziziyah.
No comments:
Post a Comment