Tgk. Rusli (sebelah kiri Abu), di depan pamflet dayah.
Senin (29/04/2014) Abu berada di Idi Rayeuk, Aceh Timur, untuk meresmikan Dayah Kaukabul Mudhi'ah yang merupakan cabang ke-178 dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga.

Abu tiba di lokasi Dayah Kaukabul Mudhi'ah menjelang siang hari. Setelah istirahat dan shalat zuhur Abu memberikan taushiah sekaligus ijazah Thariqat Naqsyabandiah. Sebelumnya dijadwalkan juga untuk langsung mengadakan tawajjuh perdana, namun tidak jadi diadakan karena kondisi tidak memungkinkan. "Setelah tausiah dan ijazah yang memakan waktu cukup lama, kondisi sudah tidak memungkinkan untuk tawajjuh karena kelelahan." ujar Abu MUDI mengenai pembatalan jadwal tawajjuh tersebut.

Dayah Kaukabul Mudhi'ah ini telah mulai aktif sejak tahun 2012 lalu dan mengalami pasang surut dalam jumlah santri. "Hanya dengan tiga orang guru tetap, jumlah santri yang belajar di dayah ini berkisar 40 orang saja." ungkap Tgk. Rusli Muhammad Daud, pimpinan dayah tersebut.

Abu memberikan Tausiah sekaligus ijazah tariqat Naqsyabandiah.
Beliau sendiri adalah salah satu alumni Dayah MUDI Mesra yang telah berkeluarga ke Idi Rayeuk sejak tahun 2009. Selama ini dayah tersebut kebanyakan hanya mengkaji kitab-kitab jawi dengan Matan Taqrib sebagai satu-satunya kitab berbahasa Arab. Hanya saja, menurut Tgk. Rusli dalam waktu dekat direncanakan untuk bisa menambah kurikulam pelajaran dengan kitab Al-Bajuri.

Jadwal belajar sendiri hanya diadakan pada waktu malam. Sebelumnya juga diadakan jam belajar pada waktu pagi yang rencananya akan kembali diaktifkan menyusul peresmian dayah ini oleh Abu kemarin. Bahkan sebagai target jangka panjang, Tgk. Rusli menargetkan untuk bisa membuka TPA pada siang hari bagi anak-anak di sekitar dayah.