Darul Kamal Al-Aziziyyah.
Darul Kamal Al-Aziziyyah.
Dayah MUDI selaku salah satu dayah tertua di Aceh telah melahirkan banyak dayah cabang yang tersebar di Aceh dan juga beberapa wilayah lainnya di Nusantara. Umumnya dayah-dayah cabang ini didirikan oleh para alumni MUDI yang mendirikan dayah sendiri ketika pulang ke kampung halaman mereka, ada juga yang menerima amanah dari masyarakat untuk memimpin dayah-dayah masyarakat.

Untuk kali ini kita akan melihat profil sebuah dayah cabang MUDI yang terletak ratusan kilo meter ke arah barat daya Aceh di Gampong Alue Sungai Pinang Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Aceh Barat Daya. Dayah Darul Kamal Al-Aziziyah pimpinan Ummi Zahrul Husna ini telah didirikan sejak tahun 1996 oleh almarhum suami beliau, Tgk. Kamal yang meninggal di masa konflik.

Dayah Darul Kamal Al-'Aziziyyah ini berjarak 10 km dari kota Blang Pidie yang merupakan ibukota Aceh Barat Daya. Dayah ini memfokuskan pada santri-santri binaannya dan juga anak-anak putus sekolah dengan waktu belajar pada siang maupun malam hari.
Penampakan dari depan.
Penampakan dari depan.

Pimpinan saat ini, Ummi Zahrul Husna, kelahiran 1 Juli 1965 merupakan putri Kiran Baroh, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. Beliau belajar di Dayah MUDI Mesra dari tahun 1980 hingga 1997 saat menerima pinangan Tgk. Kamal dan memutuskan untuk menetap di Blang Pidie.

Dari data awal tahun 2013 yang lalu, jumlah santri yang mondok di Dayah Darul Kamal saat ini berjumlah 50 orang putra dan putri yang berasal dari daerah seputaran dayah dan juga beberapa santri dari Pidie Jaya. Sementara tenaga pengajar berjumlah 11 orang yang sebagian besar merupakan alumni dari dayah Darul Kamal sendiri.

Bangunan mushalla.
Bangunan mushalla.
Salah satu keunikan dayah ini adalah posisi pimpinan yang diisi oleh seorang perempuan, mengenai hal itu Ummi Husna berkata "Sebenarnya saya sendiri tidak berkeinginan untuk mengisi posisi pimpinan karena saya tahu hal ini tidak pantas, hanya saja karena desakan dari orang kantor pemerintah agar saya sendiri yang mengelola dayah yang memang adalah milik pribadi ini, maka saya setuju saja ketika ditunjuk menjadi pimpinan di sini."

Sistem Belajar

Pada mulanya balai pengajian ini khususnya mengajarkan santri laki-laki dan perempuan pada sore hari dengan sistem salaf, yaitu sistem sorogan untuk Al-Quran dan kombinasi sorogan bandongan untuk pengajian kitab kuning. Sekarang ini, prioritas yang diberikan kepada balai pengajian ini adalah untuk belajar di siang hari ba'da Zuhur, sore ba'da A
shar. Selain itu juga disediakan pemondokan bagi santri yang datang dari tempat yang jauh.

Papan nama dayah.
Papan nama dayah.
Jadwal belajar di balai pengajian dilakukan pada siang, sore, dan malam hari sampai pukul 23.00 WIB. Di samping memberikan pelajaran agama Islam melalui kitab kuning juga diadakan kegiatan ektra kurikuler seperti muhadharah dan berbagai macam perlombaan setiap tahunnya untuk meningkatkan kemampuan para santri sekaligus evaluasi belajar mengajar di Dayah Darul Kamal Al-'Aziziyah.