Kedua santri tersebut adalah Tgk. Mawadda Azhari (kelas 6), juara pertama kitab I'anatut Thalibin dabn Tgk. Ahmadi (Tauthiah) yang menjadi juara pertama untuk kitab Tafsir Jalalain. Walaupun berasal dari Subulussalam, Tgk. Mawadda Azhari tampil mewakili Kabupaten Bireun, sementara Tgk. Ahmadi mewakili daerah asalnya, Aceh Tenggara.
"Dari pengamatan kami, sekitar 50 persen peserta adalah santri dari Dayah MUDI dengan 2/3 dari seluruh peserta adalah dari dayah cabang Al-Aziziyah. Santri dayah MUDI tersebut ada yang mewakili kabupaten asalnya ada juga yang mewakili kabupaten Bireuen," ujar Tgk. Fatahillah, salah seorang pendamping peserta.
Perlombaan yang untuk pertama kalinya diadakan di Aceh ini terselenggara berkat kerja sama Rabithah Taliban Aceh (RTA), HUDA, dan Badan Dayah. Untuk tahun pertama ini diadakan di Dayah Thalibul Huda, Kampong Bayu Lamcot, Aceh Besar, dengan jumlah total peserta 92 orang santri yang mewakili 23 kabupaten di Aceh.
Juara pertama mendapatkan sertifikat serta hadiah uang 7 juta, juara kedua mendapatkan 6 juta, dan juara ketiga berhak mendapatkan uang senilai 5 juta.
Kepala Badan Dayah, Dr. Bustami Usman, mengaku cukup puas dengan hasil musabaqah tahun pertama ini dimana Aceh Tenggara keluar sebagai juara umum dengan juara-juara lainnya dari Aceh Selatan, Singkil, dan Subulussalam, hal ini mengindikasikan bahwa Islam dan dakwah telah mulai kuat di daerah pantai barat selatan.
Diharapkan agar acara musabaqah ini dapat diadakan setiap tahun nya untuk lebih memotivasi santri dalam mendalami ilmu agama.
No comments:
Post a Comment