Tgk Baihaqi sedang tampil pada MQK Nasional di Cikini, Jakarta Pusat.
JAKARTA - Perlombaan Musabaqah Qiraatil Kutub Ihya Ulumuddin yang diadakan di Cikini, Jakarta Pusat telah berakhir (14/4/2016). Dari perwakilan Aceh, hanya Tgk Baihaqi yang berhasil tembus ke babak Grand Final perlombaan tersebut. Tgk Baihaqi merupakan perwakilan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga yang sebelumnya meraih Juara 1 pada babak penyisihan di regional Aceh. 

Pada tingkat nasional, 4 perwakilan Aceh harus bersaing dengan 124 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Namun, tidak semua propinsi diwakili oleh 4 peserta. Jawa Timur misalnya, mereka mengirimkan 20 perwakilan terdiri dari 10 peserta putra dan putri. Hal ini membuat persaingan semakin sengit. Dan dari semua peserta luar Jawa, hanya Tgk Baihaqi yang berhasil masuk ke babak Grand Final dan akhirnya meraih Juara Harapan 3. 
[post_ad]
Tgk Iqbal Jalil yang ikut menghadiri acara tersebut menyampaikan, "Sebenarnya di babak Grand Final Tgk Baihaqi telah tampil dengan baik. Qiraah dan penterjemahannya sudah bagus. Hanya saja pertanyaan dewan hakim yang secara kebetulan berkenaan dengan syair yang ada dalam Ihya membuat peserta kita agak terkendala. Dan di tingkat nasional peserta juga tidak ditentukan maqra' sebelumnya. Maqra' diberikan langsung saat tampil. Ini yang tidak biasa dengan musabaqah yang kita adakan di Aceh," kata Tgk Iqbal melaporkan hasil musabaqah. 

PKB selaku penyelenggara acara ini menyediakan hadiah menarik untuk pemenang Musabaqah. Juara 1 putra dan putri masing diberikan hadiah umrah dan ziarah ke Makam Imam Al-Ghazali serta uang pembinaan 10 juta. Juara 2 mendapatkan hadiah 20 juta, Juara 3 diberikan hadiah 15 juta, dan Juara Harapan masing-masing mendapatkan biaya pembinaan sebanyak 5 juta. Rencananya perlombaan ini akan diadakan setiap tahun yang rencananya bertepatan dengan Hari Santri Nasional, 22 Oktober. Perlombaan ini dimaksudkan untuk memotivasi santri untuk semakin memperdalam kajian kitab kuning.