mudimesra.com | Pada Rabu pagi (29/06/2016), dalam Pengajian Syarah Al-Hikam karangan Ibnu Abbad al-Rundi, Abi MUDI melanjutkan Kalam Hikmah Ibnu Athaillah yang termaktub dalam syarah tersebut mengenai pembahasan tetang cara memilih sahabat dalam kehidupan di dunia sebagaimana yang dijelaskan dalam Kalam Hikmah ke-43 di pengajian sehari sebelumnya.

Dalam hidup kalangan orang-orang sufi sahabat terbagi kepada dua, yaitu sahabat Iradah dan sahabat Tabarruk.
Sahabat Iradah didapat melalui usaha untuk  mencari mereka, bergaul dengan kehidupan mereka dan mendapat bimbingan dari mereka. Intinya menyerahkan diri kepada mereka dan mengikuti sesuai dengan anjuran dan perintah mereka. Siapa mereka? Mereka adalah para kekasih Allah, para aulia Allah swt.

Sementara sahabat Tabarruk itu sudah satu level dengan sahabatnya yang lain. Bersahabat dengan mereka karena ingin mengambil berkat saja. Selebihnya ibadah dan tata cara kehidupan sudah dapat dijalankan masing-masing. Karena sudah mandiri dalam menjalankan ritual ibadah kepada Allah swt.
[post_ad]
Salah satu Kalam Hikmah yang dibahas hari ini berbicara tentang bahaya memilih sahabat yang lebih buruk dari kita.
رُبَّما كُنْتَ مُسيئاً فَأَراكَ الإحْسانَ مِنْكَ، صُحْبَتُكَ مَنْ هُوَ أَسوأ حالاً مِنَكَ
"Boleh jadi engkau berbuat buruk, tapi tampak olehmu sebagai kebaikan lantaran engkau bersahabat dengan orang yang tingkah lakunya lebih buruk darimu"

Misalkan kita shalat jamaah cuma 2 kali dalam sehari, sedangkan kawan kita tidak pernah shalat jamaah dalam sehari. Maka akan terbesit tiupan syaitan bahwa kita lebih baik darinya. Karena dia tidak salat jamaah dan kita rajin shalat. Padahal cuma 2 waktu saja yang shalat berjamaah.

Tipuan Syaitan ini kerap menggoda manusia sehingga jurang kehancuran diciptakan dari pertemanan yang tidak selevel dan tidak se angkatan. Seharusnya bila berkawan dengan adik leting dalam beribadah bisa menarik beliau untuk naik ketinggakan kelas kita sehingga kesamaan dalam persepsi ibadah kepada Allah swt dapat dijalani bersama.

Bukan hanya di segi ibadah kurang namun kekurangan di segi akhlak juga menjadi pertimbangan dalam memilih kawan. Tidak boleh memilih sembarang kawan untuk mencari ridha Allah swt karena kawan yang disuruh cari adalah sahabat sejati yang selalu membangkitkan semangat untuk beribadah kepada Allah swt.

Ikuti kembali pengajian Syarah Al-Hikam Hari ke-24 Ramadhan 1437 H.


Jangan lupa untuk terus mengikuti Pengajian Syarah Al-Hikam bersama Abi MUDI selama bulan Ramadhan, setiap harinya pada pukul 06:00 WIB secara langsung di Livestream pada link berikut:

Download file PDF kitab nya juga supaya bisa ikutan nyimak.