mudimesra.com | Dalam Pengajian Hikam Special Ramadhan hari ke-6, Abi Zahrul Mubarrak menyinggung tentang kondisi kaum muslimin hari ini yang banyak salah kaprah dalam menentukan idola. Banyak dari kaum muslimin yang mengidolakan pemain bola, selebritis, tokoh maksiat dan orang-orang kafir. Berikut kutipan beberapa nasehat Abi yang kami rangkum dari pengajian pagi ini.

Kita sangat prihatin melihat fenomena di tengah kaum muslimin hari ini yang keliru dalam mencari panutan dan idola. Banyak dari kaum muslimin yang mengidolakan pemain bola, bukan mengidolakan orang-orang shalih.

Ketika kita perhatikan kondisi masyarakat hari ini, bahkan di kalangan dayah sendiri kita temukan kondisi yang sangat kontras dengan generasi dahulu yang mengidolakan manusia-manusia pilihan dan memiliki akhlak mulia di kalangan mereka. Hari ini yang dijadikan idola sosok yang tidak memiliki kelebihan apa-apa (dalam pandangan agama) seperti pemain bola, selebritis, bahkan paranormal. Sungguh suatu kesalahan fatal tatkala seseorang salah dalam menentukan idola.

Bahkan ironisnya, suatu hal yang sangat memilukan hati kita temukan orang tua yang membantu anaknya untuk mengidolakan tokoh maksiat dan orang-orang kafir. Padahal seharusnya seorang anak harus dididik dan dibimbing oleh orang tua untuk mengidolakan Rasulullah dan orang-orang shalih. Maka wajar ketika si anak besar, ia tidak mau belajar ilmu agama, di dayah tidak betah, ternyata sebabnya saat ia kecil orang tua salah dalam menggiring mereka siapa yang seharusnya diidolakan.
[post_ad]
Adakah kita berpikir, pernahkah Sang Idola memperhatikan kita? Saat kita mengidolakan orang kafir, adakah ketika sakit mereka menjenguk kita. Itu artinya tidak apa manfaat apa-apa yang kita dapatkan di dunia dengan mengidolakan mereka, apalagi di akhirat. Mengapa kita tidak mengidolakan Rasulullah Saw, yang akan menjadi pemberi syafaat kepada kita di akhirat nanti?

Ingatlah dengan sabda Rasulullah Saw dalam hadisnya:

المرء مع من احب
"Seseorang akan bersama dengan orang dicintainya."

Kalau hari ini kita mengidolakan orang kafir dan tokoh maksiat, maka dikhawatirkan di akhirat nanti kita akan dikumpulkan bersama mereka, Na'uzubillah!

Oleh karena itu mulai sekarang ubahlah prinsip, idolakanlah Rasulullah Saw. Idolakanlah seseorang yang membuat kita semakin taat kepada Allah, bukan mengidolakan seseorang yang malah membuat kita semakin jauh dari Allah.

Dalam Alquran Allah berfirman:

إذْ تَبَرَّØ£َ الَّØ°ِينَ اتُّبِعُوا Ù…ِÙ†َ الَّØ°ِينَ اتَّبَعُوا ÙˆَرَØ£َÙˆُا الْعَØ°َابَ ÙˆَتَÙ‚َØ·َّعَتْ بِÙ‡ِÙ…ُ الْØ£َسْبَابُ (166)

Artinya: "ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali." (QS Al-Baqarah: 166)

Orang-orang kafir yang hari ini diidolakan oleh kaum muslimin mereka nantinya akan berlepas diri dari kita. Jangankan untuk menolong kita, untuk dirinya sendiri saja mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu siapa yang tidak berlepas diri dari kita? Itulah Rasulullah Saw.

**
Demikian kurang lebih kutipan nasehat Abi MUDI tentang pentingnya menentukan idola. Semoga dapat menjadi renungan bagi kita semua. Mengidolakan orang kafir dan ahli maksiat sama sekali tidak memberikan manfaat apa-apa kepada kita di dunia, apalagi di akhirat. Dan mereka akan berlepas diri dari kita di akhirat nanti. Apalagi kalau seandainya mengidolakan mereka menjadi sebab kita dikumpulkan oleh Allah bersama mereka di akhirat nanti, Na'uzubillah!!!

Mari ajak diri kita sendiri, anak dan keluarga kita untuk menjadikan Rasulullah, orang-orang shalih dan manusia pilihan sebagai sosok yang tepat kita idolakan!