mudimesra.com | Tim Asesor dari Kementerian Agama RI, Bapak Cecep Rustana, Ph.D dan Bapak Fatkhul Manan melakukan visitasi akreditasi Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga, Kab Bireuen, Aceh mulai sabtu sampai minggu tanggal 27-28 April 2019. Dalam visitasi ini Tim Asesor melihat langsung kelengkapan dokumen dan borang akreditasi yang telah diupload 2 bulan sebelumnya. Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya merupakan salah satu dari 13 Ma'had Aly yang mendapatkan SK pertama pendirian Ma'had Aly tahun 2016.
Sebelumnya, panitia akreditasi telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi akreditasi perdana ini. Tim perumus kurikulum juga telah mampu mengkonversikan sistem khataman yang merupakan sistem belajar ala pesantren untuk dapat diukur melalui SKS (Satuan Kredit Semester). Dengan demikian, Ma'had Aly tetap melestarikan tradisi belajar di Pesantren yang membaca dan mengkaji kitab per lembar dari awal sampai tuntas.
Bapak Cecep Rustana yang ditugaskan melakukan visitasi Ma'had Aly MUDI sangat berpengalaman dalam dunia pendidikan melalui perannya di Disdiknas, BAN-PT dan Penyusun kerangka acuan akreditasi Ma'had Aly. Selain itu beliau juga mampu membuktikan kebenaran beberapa hal terkait ajaran Islam lewat pendekatan sains. Dalam komentarnya, peneliti 931 pesantren ini merasa puas dengan hasil yang beliau amati dari Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga. Beliau melihat apa yang tersedia di lapangan lebih dari apa yang sebelumnya tertera dalam data yang diupload.
Selain itu Tim Asesor juga banyak mendapat informasi tentang MUDI setelah berdiskusi dengan Abu MUDI. Hanya saja, ada beberapa poin tentang persoalan administrasi yang menjadi catatan dari Tim Asesor untuk dibenahi menjadi lebih baik. Pak Cecep juga menyampaikan, "Pesantren sudah melakukan sistem akademik terbaik sejak ratusan tahun yang lalu, namun tidak pernah didokumentasikan."
Pada hari terakhir menjelang kembali ke Jakarta, Bapak Cecep Rustana, Ph.D diminta kesediaannya untuk memberikan materi dalam acara pembekalan dan pelepasan mahasantri melakukan kegiatan Khidmatul Ummah di bulan ramadhan. Dalam paparannya, beliau lebih banyak mengulas seri kehidupan dari sosok Abon Abdul Aziz dari apa yang tertulis dalam buku biografinya. Meski buku ini baru diberikan sehari sebelumnya, Pak Cecep telah membaca sebagian besar isinya dan menasehati mahasantri agar senantiasa menjadikan sosok Abon sebagai teladan dalam dakwahnya. (MIJ)
No comments:
Post a Comment