mudimesra.com-Para staf Ma'had Aly bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) kembali menyelenggarakan bahtsul masail dalam kegiatan "lomba mencari bakat bahtsul masail" pada Sabtu (20/02/20). Dalam bahtsul masail ke-II ini mengangkat tema yang tidak kalah menarik dari bahtsul masail ke-I.Tema yang dipilih masih dalam isu kontemporer atau isu kekinian. Ketiga tema terebut di antaranya "hukum sa'i di mas'a jadid (semester II)", “batasan kiprah wanita dalam dunia politik (semester IV), ”, dan “hukum adat bagi pelaku khalwat (semester VI)”.
Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 20 dan 21 Februari 2020. Sebagaimana dalam bahtsul masail ke-I, selama dua hari masing-masing kelompok akan memperoleh hasil sementara untuk kemudian di putuskan dalam rapat pleno pada sesi pentashihan.
Lomba mencari bakat dalam bahtsul masail ini, tidak bertujuan untuk kompetisi semata-mata. Pemilihan dan pembagian juara bagi peserta yang terbaik hanya sebatas motivasi bagi peserta agar lebih semangat mengikuti kegiatan. Hal ini sebagaimana di terangkan oleh salah seorang staf yang juga bertindak sebagai wakil ketua panitia pelaksana yaitu Tgk Muhammad Khairi. "Acara ini bukan semata-mata kompetensi. Karena mubahatsah adalah warisan dari para leluhur kita, salafuna shalih yang perlu kita jaga sekarang terutama bagi santri di pesantren yang memiliki konsentrasi di bidang hukum Islam, seperti mahasantri ini. Kita beri juara agar lebih semangat". tuturnya.
Tgk Khairi juga menyampaikan bahwa yang paling penting dalam ilmu fiqh adalah tadarrub fi al-ma'khaz dzunun yaitu melatih diri menggali dalil-dalil hukum karena tadarrub ini merupakan wasilah bagi seorang pelajar untuk mencapai tingkat fiqh an nafsi (kepakaran) dalam bidang fiqh sehingga ia layak digelar sebagai faqih. Latihan ini bisa didapat melalui bahtsul masaill. (ABR)
No comments:
Post a Comment