120 Da'i HAMAS Ditraining

www.mudimesra.com-Himpunan Antar Mahasiswa Dan Santri (HAMAS) LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga pada kamis (20/02/2020) mengadakan seminar dan training untuk anggota da'i yang dipersiapkan untuk diutus pada bulan suci ramadhan mendatang. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Utama Kampus Institut Agama Islam (lAI) Al-Aziziyah.

Panitia pelaksana Tgk. Sadiqul Wakdi, S.H dan Tgk. Hasannuddin mengahadirkan Abiya H. Muhammad Baidhawi dan Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, S.HI selaku pemateri. Turut hadir Penanggung Jawab HAMAS Tgk. Munawir, M. Ag, Auditor Independen HAMAS Tgk. Anwar, S.H, direktur Eksekutif HAMAS Tgk. Khairul Amri, M.H dan seluruh pengurus HAMAS lainnya, serta diikuti oleh 120 anggota yang terdiri dari dewan guru dan santri  Dayah MUDI yang telah lulus mengikuti beberapa tahap seleksi, seperti seleksi pidato, seleksi membaca baca kitab I'anatutthalibin dan seleksi membaca Al-qur'an.

"Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kualitas dan pemahaman anggota da'i terhadap makna dakwah yang sesungguhnya dan selama kegiatan tersebut anggota da'i akan ditaraining tentang metode yang baik dalam membangun organisasi dan cara-cara yang bagus dan efektif dalam berdakwah di lingkungan masyarakat". Ungkap steering committee HAMAS Tgk. Munawir, M. Ag dalam sambutannya.

Pada awal pembukaan acara, Direktur Eksekutif HAMAS Tgk. Khairul Amri, M.H menyampaikan kepada seluruh anggota Da'i HAMAS, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan anggota da'i yang kompak, berbudi luhur, memiliki kualitas tinggi, kredibel dan profesional dalam bidang dakwah keagamaan. Selanjutnya Tgk. Amri mengaharapkan kepada panitia bahwa kegiatan hendaknya terus dilaksanakan di setiap hari jum'at hingga tiba waktu pengiriman anggota da'i ke wilayah-wilayah yang menjadi lokasi dakwah di bulan suci Ramadhan nantinya.

Guru senior HAMAS dan juga selaku pemateri utama Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, S.HI dalam ceramahnya menekankan bahwa tidak boleh membangun organisasi dakwah dengan mengutamakan kehendak pribadi dan memaksakan orang lain harus sesuai dengan kehendak kita, karena sistem tersebut adalah sumber utama kehancuran sebuah persatuan. "Persatuan bukanlah persamaan. Bahkan akar dari perpecahan adalah saat memaksakan arti persatuan mesti berwujud persamaan. Persatuan itu justeru hadir saat mampu memadukan berbagai perbedaan menjadi suatu kekuatan." pungkas Tgk. H. Muhammad Iqbal Jalil, S.HI pada akhir ceramahnya.

Selanjutnya Abiya H. Muhammad Baidhawy dalam moment ceramahnya juga berpesan kepada seluruh peserta training bahwa dakwah itu harus dilandasi dengan keikhlasan dan hendaknya menyampaikan sesuatu yang telah kita amalkan. "Dakwah itu jangan disesuaikan dengan kehendak nafsu semata, tetapi lakukanlah dakwah sesuai dengan kehendak agama kita. Dakwah itu identiknya dengan lemah lembut dan disesuaikan dengan kultur masyarakat wilayahnya." ungkap Abiya H. Muhammad Baidhawy.

Pada akhir kegiatan seminar dan training kader dakwah itu, direktur eksekutif HAMAS Tgk. Khairul Amri, M.H mengambil sedikit moment dan menyampaikan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa eksistensi dakwah HAMAS sudah menuju Internasional, maka kegiatan ini sangat perlu dilakukan, karena dapat membangun motivasi yang tinggi dan wawasan yang luas tentang metode berdakwah dan agar dapat kiranya menghasilkan generasi dakwah yang kredibel dan profesional. (KA)