PBNU Selenggarakan Seminar Fikih Peradaban Bertepatan Haul Abon ke-35 di Dayah MUDI

PBNU bekerja sama dengan Ma'had Aly dan dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga menyelenggarakan acara seminar dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) satu abad Nahdhatul Ulama yang bertepatan dengan acara haul Allah yarham Abon Abdul Azis  bin Muhammad Shaleh yang ke-35. Tema yang diangkat yaitu Halaqah Fikih Peradaban "Fikih Siyasah dan Negara Bangsa" yang bertempat di aula Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya Samalanga (Minggu, 01/01/23).


Acara seminar ini dibuka oleh Aba Sayed Mahyeddin yang mewakili kata sambutan dan pembukaan dari Abu MUDI. Acara tersebut berlangsung secara khidmat hingga selesai yang diikuti oleh para dosen Ma'had Aly, mahasantri Marhalah Ula dan Marhalah Tsani beserta tamu undangan khusus. Acara ini berlangsung mulai pukul 20.30 hingga jama 23.45 WIB yang sebelumnya seluruh peserta telah melakukan registrasi ulang mengikuti seminar.


Acara seminar tersebut dipandu langsung oleh Dr. Tgk. Muntasir A. Kadir, MA yang bertindak sebagai  moderator. Adapun pemateri yang mengisi acara seminar yaitu Dr. Imam Nahe'i, M.H.I (dosen Ma'had Aly Situbondo dan menjabat sebagai wakil Lajnah Bahsul Masail PBNU), Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab (ayah di Jeunib), Dr. Tgk. H. Helmi Imran, MA (Naib Mudir Ma'had Aly MUDI), dan Abu Faisal (ketua PWNU Aceh dan ketua MPU Aceh).


Dalam seminar tersebut, Imam Nahe'i menegaskan bahwa Islam itu adalah kesatuan dari aqidah, akhlak dan fikih. Maka dalam membentuk suatu peradaban mesti harus memerhatikan dua hal yaitu kesejahteraan dan keamanan. Dua hal tersebut terinspirasi dari al-Quran surat al-Quraisy pada dua ayat terakhir.


Dalam kesempatan tersebut Dr. Tgk. H. Helmi Imran, MA juga menyampaikan bahwa sebenarnya watak fikih itu tidak anti dengan peradaban. Acara seminar ini ditutup langsung oleh ketua PWNU Aceh yaitu Abu Faisal setelah adanya diskusi dan sesi tanya jawab. (Redaksi)