Samalanga - Syaikh Dr. Said Abdul
Latif Faudah, seorang ulama ahli ilmu kalam dari Jordania, memberikan kuliah
umum atau Muhadharah 'Ammah di hadapan ribuan santriwan dan santriwati Dayah
MUDI Masjid Raya Samalanga pada Senin malam (3/6/2024). Syaikh Said Faudah,
yang dikenal sebagai ulama produktif dengan lebih dari 100 karya dalam berbagai
disiplin ilmu, telah mendedikasikan hidupnya untuk mempertahankan
prinsip-prinsip akidah ahlu sunnah wal jamaah dan menolak berbagai pemahaman
menyimpang baik dari kalangan Islam maupun orientalis.
Acara Muhadharah 'Ammah ini
dihadiri oleh ribuan santriwan yang berkumpul dalam Masjid Po Teumeureuhom dan
santriwati yang berkumpul di halaman utama Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga.
Kuliah Umum ini juga disiarkan langsung oleh MUDI TV dan Fanspage LPI MUDI
Masjid Raya Samalanga.
Acara dimulai dengan sambutan
dari Abi MUDI, yang menyampaikan rasa gembiranya atas kehadiran Syaikh Said
Faudah. Syaikh Said Faudah kemudian memberikan pembukaan singkat, menyatakan
kebahagiaannya bisa berkunjung ke Dayah MUDI, khususnya dapat bertemu dengan
Abu Syekh H. Hasanoel Basri HG (Abu MUDI), pimpinan Dayah MUDI Masjid Raya
Samalanga yang menyambut langsung ketibaan Syaikh Said Faudah di Dayah MUDI.
Setelah memberikan pembukaan
singkat, Syaikh Said Faudah mempersilakan para santri untuk mengajukan
pertanyaan. Di antara pertanyaan yang diajukan adalah mengenai alasan Madrasah
Imam Sanusi menjadi kurikulum pembelajaran di pesantren-pesantren di Indonesia
dan dunia Islam lainnya. Syaikh Said Faudah menjelaskan bahwa kitab-kitab Imam
Sanusi sangat memperhatikan kebutuhan dan tingkat pemahaman para penuntut ilmu,
dimulai dari kitab kecil untuk pemula hingga kitab jenjang tinggi. Kitab-kitab
ini juga banyak disyarah dan diberi elaborasi lebih lanjut oleh para ulama
dalam bentuk Hasyiah, berbeda dengan kitab-kitab akidah lainnya. Inilah di
antara alasan yang membuat kitab Imam Sanusi menjadi kurikulum utama dalam
pembelajaran ilmu akidah di pesantren-pesantren, di samping sisi keberkahan
beliau.
Syaikh Said Faudah juga
memberikan jawaban atas pertanyaan tentang perlu tidaknya tajdid atau
pembaharuan ilmu kalam dalam menghadapi syubhat pemikiran yang baru. Menurut
Syaikh Said Faudah, ilmu secara umum dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu ma
nadhaja wa ihraqa, ma nadhaja wa lam yahtariq, dan ma lam yandhaj wa lam
yahtariq. Model pertama adalah ilmu yang sudah selesai penyusunan kaidahnya dan
juga sudah selesai kajian serta aplikasi kaidah pada berbagai masalahnya,
seperti ilmu hadis. Inilah yang nadhaj (telah matang), yaitu telah selesai
penyusunan kaidahnya dan ihtaraq (selesai terbakar), artinya iktamal (sempurna)
kajian terhadap kasus-kasusnya. Ilmu yang nadhaj (matang) namun belum ihtiraq
adalah ilmu yang kaidahnya telah selesai, namun masalah dan contoh kasusnya
terus berkembang yang membutuhkan penalaran ulang. Ini contohnya ilmu fikih.
Adapun ilmu kalam adalah ilmu yang belum nadhaj dan belum ihtiraq, artinya
butuh tambahan dalil-dalil yang baru, dan kajian terhadap masalah-masalah yang
baru.
Sebelumnya, pada sore hari
setelah Asar, telah diselenggarakan diskusi ilmiah di Ma'had Aly MUDI Mesjid
Raya Samalanga antara Syaikh Said Faudah bersama Para Masyaikh Ma'had Aly dan
beberapa Guru Senior Alumni Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga. Diskusi ini
dihadiri oleh Abi. Dr. H. Zahrul Mubarrak HB, M.Pd. (Mudir Ma'had Aly), Aba.
Dr. H. Helmi Imran MA (Naib Mudir Ma'had Aly), Tgk Abrar Azizi (Rektor
Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia), Tgk Abdul Muhaimin (Wakil Direktur
Marhalah Tsaniyah), Abaya Muhammad Nasir, Walidi Sulaiman Panteraja, Aba Nasir
Meureudu, dan beberapa Guru senior lainnya. Diskusi yang dimulai setelah shalat
ashar ini berlangsung sangat hangat, namun terpaksa berakhir karena tibanya
waktu shalat Maghrib.
Pada Selasa pagi, Syekh Said
Abdul Latif Faudah meninggalkan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga untuk
melanjutkan kunjungannya ke tempat lain di Aceh. Beliau juga menyempatkan diri
untuk singgah di Dayah MUDI II yang letaknya di Desa Namploh Blang Garang, tidak
jauh dari lokasi utama. Kunjungan Syaikh Said Faudah ke Dayah MUDI ini di
samping memberikan wawasan keilmuan, juga menjadi penghubung shilah keilmuan
antara Syaikh Said Faudah dengan keluarga besar Dayah MUDI Mesjid Raya
Samalanga, khususnya untuk sama-sama dalam saling bersinergi dalam
mempertahankan akidah ahlu sunnah wal jamaah menjaga umat Islam agar tidak
tergerus dalam arus pemikiran yang menyimpang.
No comments:
Post a Comment