mudimesra.com | Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam kalam hikmahnya mengatakan:

لا يخاف عليك أن تلتبس الطرق عليك وانما يخاف عليك من غلبة الهوى عليك

"Jangan Engkau khawatirkan ketidakjelasan jalan menuju Allah, akan tetapi yang perlu Engkau khawatirkan adalah dominasi hawa nafsu yang menggerogoti jiwamu"

Jalan untuk menuju kepada Allah sudah terang dan jelas, karena Allah SWT telah menerangkan itu semua baik melalui diturunkan kitab, diutuskan Rasul serta ditampakkan dalil-dalil. Maka karena itu tidak ada yang perlu dirisaukan tentang ketidakjelasan tanda itu, namun yang perlu dirisaukan adalah dominasi hawa nafsu yang menggerogoti jiwa sehingga seseorang terhijab dari kedekatannya dengan Allah SWT.

Setiap manusia tidak pernah lepas dari 4 kondisi dan semua itu telah dituntun jalan melalui para Rasul-nya bagaimana kita mendekatkan diri dengan Allah dalam setiap kondisi tersebut. Keempat kondisi tersebut adalah adakalanya dalam ketaatan atau maksiat, dan adakalanya dalam nikmat atau tertimpa bala.
[post_ad]
Dalam kondisi taat dan ibadah, seorang manusia sejatinya menyadari bahwa itu semua merupakan anugerah Allah. Kita harus meyakini bahwa tidak ada daya dan upaya tanpa seizin Allah. Tidak selayaknya seseorang berbangga dengan ketaatannya hingga ia lupa bahwa itu semua merupakan anugerah Allah SWT.

Dalam kondisi maksiat, jalan yang harus ditempuh oleh seorang hamba adalah beristighfar dan taubat untuk kembali kepada Allah. Tidak selayaknya kondisi maksiat membuat seseorang putus asa karena rahmat Allah sangatlah luas, namun tidak juga berarti ia boleh terus-terusan dalam maksiat atau menunda-nunda taubat dengan berpangku kepada rahmat Allah karena kematian bisa saja datang tiba-tiba. Putus asa dari rahmat Allah dan menunda-nunda taubat menunjukkan seseorang telah dikuasai oleh hawa nafsunya.

Dari sisi yang lain seorang hamba Allah adakalanya dalam nikmat dan adakalanya ditimpakan bala. Dalam kondisi nikmat yang dituntut adalah bersyukur sedangkan saat tertimpa bala yang dituntut adalah bersabar.

Semua tuntunan untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam berbagai kondisi sudah terang dan jelas, tinggal lagi apakah kita menempuh jalan itu atau tidak. Maka yang perlu dikhawatirkan sebenarnya adalah pengaruh hawa nafsu yang membuat kita terhijab dan lalai dari menempuh jalan tersebut.

Syaikh Ahmad bin Hadhrawaih Al-Balkhi berkata: "Jalan sudah jelas, Kebenaran telah nampak, Sang Penyeru (Nabi) telah menyampaikan, maka tidak ada yang merasa heran setelah hal tersebut ada kecuali orang-orang yang dibutakan mata hatinya."(iqbal_jalil)

(Pengajian Hikam 24 Ramadhan bersama Abi Zahrul Fuadi Mubarak di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga)