SINGKIL - Setelah menyelesaikan tugas dakwah di daerah masing-masing, pada Senin pagi (20/06/2016), tim Safari Dakwah HAMAS di Singkil menyempatkan untuk berziarah ke makam Syekh Mahmud, salah seorang penyebar masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-6 di Barus, Sumatera Utara.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam, rombongan tiba di makam sekitar pukul 12:31 WIB di mana para penda'i HAMAS langsung membaca Al-Quran dan Tawassul sebagaimana kebiasaan amalan Salaf as-Shalihin.

Makam Syekh Mahmud ini terletak di Desa Pananggahan Kec. Barus Utara Kab. Tapanuli Tengah Prov. Sumatera Utara. Untuk mencapai ke makam kita harus menaiki sekitar 710 anak tangga, tinggi komplek makam sekitar 200 meter dari permukaan laut, dan panjang makam 7 meter yang terletak di puncak gunung.
[post_ad]
Salah satu ukiran batu pada nisan makam Syekh Mahmud yang berbunyi:“Fa Kullu Syai'in Halikun Illa Wajhullah” yang berarti “Maka segala sesuatunya hancur kecuali Dzat Allah”. 

Menurut Djamaluddin Batubara, nilai Islam yang disampaikan Syekh Mahmud kepada masyarakat Barus adalah ajaran Tauhid, yakni mengajak masyarakat pesisir Tapanuli untuk meng-esa-kan Tuhan, Allah SWT.

Makam ini juga dikenal dengan Makam Tangga Seribu, konon ada cerita Syekh Mahmud ini termasuk sahabat Nabi SAW yang membawa Islam ke Tapanuli. (singa_albayuni)