mudimesra.com | Setelah di hari sebelumnya Abi Zahrul membahas tentang empat Kalam Hikmah dari Ibnu Athaillah, pada Ramadhan ke-14 ini pengajian dilanjutkan dengan kalam yang ke-17 di mana pembahasan mulai mencakup adab Hadhrah Quddusiyah, yaitu adab-adab bagi kita yang sudah hadir hati bersama Allah atau yang disebut dengan Hadhratullah.

ما تَرَكَ مِنَ الجَهْلِ شَيْئاً مَنْ أَرادَ أَنْ يُحْدِثَ في الوَقْتِ غَيْرَ ما أَظْهَرَهُ اللهُ فيِه

"Sangatlah jahil orang yang menginginkan terjadinya suatu di luar waktu yang dikehendaki oleh Allah"

Syekh Ibnu Abbad mengatakan bahwa waktu telah ditentukan oleh Allah swt. Kondisi spritual seseorang hamba juga sudah ada dalam ketentuan Allah swt, tinggal menunggu waktu saja untuk naik ke tingkatan berikutnya. 
[post_ad]
Karena kewajiban bagi seorang hamba adalah taslim/menerima bagi hukum Allah swt pada demikian waktu. Dan ini termasuk adab bagi seorang hamba bahkan termasuk dosa besar apabila dia berkehendak naik pangkat spritual tanpa menunggu dari pemberian waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt.
 
إِحالَتُكَ الأَعْمالَ عَلَى وٌجودِ الفَراغِ مِنْ رُعُوناتِ النَفْسِ
"Menunda beramal saleh guna menantikan kesempatan yang lebih luang, termasuk tanda kebodohan jiwa"

Jangan menunggu waktu esok lusa untuk beribadah kepada Allah swt. Jangan buang waktu dengan sibuk bekerja. Tetapi fokuskan waktumu untuk selalu beribadah kepada Allah swt. Ini merupakan inti dari kehidupan seorang manusia. Kalau kalau ditunggu-tunggu. Kesempatan untuk beribadah di waktu luang bisa di bilang tidak akan ada. 

لا تَطْلُبْ مِنْهُ أَن يُخْرِجَكَ مِنْ حالةٍ لِيَسْتَعْمِلَكَ فيما سِواها. فَلَوْ أَرادَ لاسْتَعْمَلَكَ مِنْ غَيْرِ إِخْراجٍ

"Jangan meminta kepada Allah supaya Dia menguruskanmu dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, maka tentulah Dia akan memasukanmu tanpa mengeluarkanmu dari keadaan yang sebelumnya"


Janganlah kita meminta sesuatu perkara yang tidak sesuai dengan lisan ilmu. Kadang kala perkara itu bagus bagi kita namun kita tidak menyukainya. Maka bersikap sabar lebih baik dari pada mendikte Allah swt atas urusan kita untuk memindahkan kita kepada kedudukan yang menurut kita lebih baik tetapi dalam Ilmu Allah swt tidak baik. 

Apabila seseorang manusia tidak sesuai kondisinya dengan keinginan hatinya maka hendaknya jangan mengginginkan keluar dari kondisi tersebut,  baik yang menyangkut dengan perkara dunia maupun akhirat, karena kondisi tersebut merupakan sebuah kebaikan baginya dalam pandangan Allah swt. 

Adalah suatu adab yang tercela bagi seseorang Sufi untuk mendikte Allah swt, karena yang terbaik baginya adalah menerima atas pemberian Allah swt. (h_nadhir)

Ikuti kembali pengajian Syarah Al-Hikam Hari ke-14 Ramadhan 1437 H.

Jangan lupa untuk terus mengikuti Pengajian Syarah Al-Hikam bersama Abi MUDI selama bulan Ramadhan, setiap harinya pada pukul 06:00 WIB secara langsung di Livestream pada link berikut:

Download file PDF kitab nya juga supaya bisa ikutan nyimak.