mudimesra.com | Tiga tamu dari Ma'had Tahfidz 'Ilm Thahiry Johor, Malaysia, mengadakan studi banding ke Dayah MUDI pada Sabtu (03/02/2018). Ketiga tamu tersebut adalah H. Basyir yang merupakan pendiri dari ma'had tahfidz tersebut, serta Ust. Ismail dan Ust. Amirul yang merupakan tenaga pengajar di ma'had yang telah berdiri sejak tahun 2011 dan baru saja mendapatkan izin operasional dari pemerintah Malaysia.

Ketiga petinggi Ma'had Thafidz 'Ilm Thahiry tersebut bertemu langsung dengan mudir ma'had, Al-Fadhil Syaikh H. Hasanoel Bashry atau yang akrab disapa Abu Mudi. Dalam pertemuan tersebut H. Basyir menjelaskan panjang lebar tentang visi dan misi beliau dalam membina ma'had tahfidz. Abu Mudi sendiri juga menjelaskan sedikit banyak tentang sistem pendidikan dan manajemen Dayah MUDI.

Salah satu hal yang membuat mereka kagum adalah Dayah MUDI yang sudah berusia lebih kurang 400 tahun semenjak kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dengan jumlah santriwan dan santriwati sebanyak 5000 orang dan dewan gurunya kurang lebih 800 orang. Lebih dari itu guru-guru yang mengajar di Dayah MUDI tidak mendapatkan gaji dari pemerintah, namun bisa memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.

Dayah MUDI dan Ma'had Tahfidz 'Ilm Thahiry mewacanakan untuk diadakan kerjasama yang di antaranya adalah dengan mengirimkan santri-santri Ma'had Tahfidz 'Ilm Thahiry yang sudah belajar beberapa tahun di Johor ke Dayah MUDI untuk memperdalam tafaqquh fiddin. (ibnu_adam)