mudimesra.com-Mudir Markaz al-Lisan al-Um Abu Dhabi, Dubai, Syaikh Ameer Assiba’i berkunjung ke Dayah MUDI, Sabtu 14/03/2020. Turut hadir bersamanya Habib Alwi dan Habib Mujtaba mengisi muhadharah ‘ammah di gedung IAIA AL-Aziziyah. Setelah ,engisi acara di beberapa dayah, beliau hadir ke MUDI. Di hadapan puluhan guru bahasa dan santri Mabna Lughah, beliau memaparkan materi seputar metode belajar dan mengajar bahasa Arab. 

Menurutnya, ada tujuh cara  mudah dalam belajar dang mengajar bahasa Arab. Pertama, saat belajar dan megajar pantang sekali menterjemahkan arti kata. Apabila ingin menjelaskan semisal kata “Ta’am” yang berarti makanan atau “Sai’d” yang berarti bahagia, maka cukup memberi tambahan kalimat lain atau memberi gambaran yang menunjukkan arti tersebut dengan gerak badan atau gurat wajah. Sebisa mungkin seorang guru menghindari menterjemah kecuali mendesak atau tidak ada cara lain untuk memberi arti sebuah mufradat atau kata dalam bahasa Arab. Kedua, menerapkan muhadatsah sebagai kegiatan yang dominan. Dalam hal ini pelajar dianjurkan lebih berperan daripada guru dengan kalkulasi 30 berbanding 70 persen. Artinya mua’llim tidak perlu banyak berbicara dalam diskusi bahasa, cukup memberi ruang kepada pelajar dalam mengasah kemampuan mereka. Ketiga, perbanyak interaksi antara mua’llim dan murid. Keempat, buat suasana belajar dalam keadaan ceria, tidak menegangkan. Ini satu hal yang perlu dilakukan mua’allim agar pelajar merasa bahwa bahasa Arab itu mudah dan menyenangkan. Kelima, beri apresiasi kepada pelajar dan jangan sekali-kali merendahkan mereka sekakan-akan sudah berbuat kesalahan besar.Biasakan berkata “mumtaz” atau “masyaallah” atau “alyaum antum mumtaz” dan lain-lain. Keenam, jangan menafsirkan satu kata dengan kata yang lebih sulit atau jarang didengar. Ketujuh, mengulang pelajaran yang lalu sebelum memulai pelajaran selanjutnya.

Tgk Munawir, MA selaku penasehat Mabna lughah dan Kabag Organisasi Dayah MUDI menyampaikan kehadiran Syekh Amir As-Siba'i dari dubai didampingi oleh Habib Alwi Syihab dan Habib Ahmad Al-Mujtaba membawa manfaat yang besar bagi pengembangan bahasa di MUDI secara khusus dan dayah lain secara umum yang mengirim utusan untuk mengikuti pelatihan tersebut. Menurutnya sisi keunggulan metode ini adalah edukasi bahasa Arab dengan pendekatan yang sangat komunikatif. Yaitu penggunaan teknik modern yang modulnya memiliki tingkatan serial pemula, tingkat dasar, menengah dan tingkat lanjut.

“Dengan pelatihan ini, kita mendapatkan modul atau konsep baru untuk memudahkan bagi mudabbir (guru bahasa) dalam meningkatkan bahasa Arab dan bagi santri tidak memerlukan lebih dari satu jam setiap hari untuk kegiatan individual dalam metode ini. Hendaknya acara dan seminar seperti bisa berlanjut dan menjadi motode yang bisa diajarkan kepada santri dayah sehingga pengembangan bahasa Arab via turas klasik semakin memudahkan santri untuk mengenalnya tanpa melupakan metode lama yang telah diajarkan di dayah” pungkasnya.

Ketua Mabna Lughah MUDI, Tgk Muhammad Khairi berterimakasih kepada semua pihak yang sudah menyukseskan acara ini. Menurutnya metode yang diajarkan Syaikh Amir sangat membantu pembelajaran bahasa "Seminar ini sangat menarik dan penting, karena Syaikh Amir As Sibai, mengajarkan metodologi pembelajaran yang baru dan menyenangkan" katanya. (ABR)